Minggu, 24 November 2013

Si Api Biru dan Sunrise di Kawah Ijen


Waktu menunjukan pukul 00.00, suara gamelan masih terdengar dari kejauhan, udara dingin menusuk tubuh. saya pun harus bangun dari tidur. Suasana ramai di luar penginapan, rupanya sudah banyak yang bangun lebih awal dari saya.Iya mereka sengaja bangun   sepagi ini agar bisa melihat fenomena alam Blue Fire di KawanIjen
Kawah Ijen, tempat wisata yang sangat popular di JawaTimur.Ketika kita memasukan kata “Ijen” di mesin pencari semisal  google,banyak sekali artikel-artikel yang membahas ijen. Kawah Ijen terletak di perbatasan antara Banyuwangi dan Bondowoso.
Kawah ijen merupakan danau kawah terbesar di Indonesia.Danau yang berwarna kehijauan yang sangat indah.Udara dingin pegunungan membuat tempat ini menjadi tujuan wisata favorit.
Pukul 01.00, kami pun sudah bersiap menuju pos paltuding. Paltuding merupakan pos pendakian untuk melakukan perizinan. Setelah perizinan beres kami pun mulai menelusuri jalan setapak di tengah gelapnya malam. Berjalan melawan dingin menerobos deburan angin Gunung.
Perlahan kami mendaki, tak terasa sudah satu jam dan kami pun sampai di pos bunder. Pos yang unik karena berbentuk lingkaran dan merupakan tempat para penambang tradisional berisitirahat juga.Beristirahat sejenak setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan.Setelah pos bunder, trek yang kami lalui relative landai.Di sepanjang perjalanan kitasering kali melihat para penambang belerang hilir mudik membawa hasil tambangnya.Pemandangan yang sangat indah membuat trek yang kita lalui menjadi tak terasa.

Dingin malam tak terasa

Gemuruh angin menghilang sunyi

Tatkala cahaya rembulan menyinari

Menjadi petunjuk walau setitik

Awan putih menutup mentari

Merah merona sungguh menggoda

Puncak Gunung mencakar langit

Berselimut kabut di kala pagi

dan teringat sebuah lirik lagu yang sangat menggetarkan jiwa ketika mendaki sebuha gunung

Sepenggal lirik lagu dewa19


Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapan kah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersamasa habat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta

Masih kah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Di sana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba


Sejam dari pos bunder, kami pun sampai di kawah ijen, ternyata sudah cukup ramai dengan bule-bule  yang memang sudah berangkat lebih awal dari saya. Mereka sangat antusias sekali untuk menyaksikan fenomena alam Blue Fire. Blue fire terletak di bawah sehingga kita harus sedikit menuruni kawah. Karena terlalu ramai kami pun memutuskan hanya menyaksikan blue fire dari atas.
Blue Fire dari ketinggian 

Blue fire ini hanya terlihat sekitar pukul 1sampai pukul 4 saja. Setelah puas menyaksikan blue fire kami pun kembali berjalan menuju puncak untuk menyaksikan merahnya mentari pagi ketika mulai menyapa.Dari tempat kami berdiri pun bisa melihat kegiatan pengambilan belerang yang berwarna kuning cerah.
Sunrise dari Kawah Ijen
 
 
 di jalan mau turun
Puas menikmati udara pagi dan indahnya sunrise, kami pun segera turun ke pos paltuding karena mulai mencium bau belerang yang sangat menyengat. Kawah ijen memang memiliki sejuta keindahan yang sangat wajar jika banyak wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini.
Cenderamata khas ijen, dari bahan belerang

Sedikit tambahan, untuk menuju kawah ijen, dari Surabaya bisa menggunakan bus ke bondowoso dengan waktu tempuh kurang lebih 7 jam atau dengan KA sritanjung atau Mutiara malam dari stasiun gubeng dan turun di stasiun karang asem. Dari tempat ini bisa di lanjutkan menggunakan Elf ke kecamatan sempol kemudian naik ojek ke pos paltuding.Biaya masuk ke kawah ijen Rp2000  saja, cukup murah bukan. Dan kalo butuh penginapan,ketika itu kami menginap di catimor homestay yang dikelola PTPN di daerah blawan bondowoso atau di pos paltuding ada penginapansederhana yang dikelola BUSDA.

Sama halnya dalam hidup, untuk menikmati suatu keindahan maha sempurna ciptaan sang Maha Pencipta memang kadang perlu mengeluarakan ekstra energi akan tetapi itu semua akan terbayar semua ketika kita dapat mencapainya.
See You next time ijen

“Menikmati keindahan ciptaan yang maha kuasa dari ketinggian sekian  ribu meter dari permukaan laut itu memang candu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar