Minggu, 03 November 2013

Pertama Kali Menginjakan Kaki di Ranah Minang



Jumat 23 Agustus 2013, sore hari di Bandara Soekarno-Hatta Terminal  1B, suasana bandara yang penuh banyak orang dan gemuruh suara pesawat membuat sore itu sangat jauh dari kata sepi. Menikmati merahnya senja dari sudut sisi bandara sambil menunggu teman tiba. Takbir azan tak lama berkumandang, sang matahari pun semakin tenggelam, akhirna teman saya datang juga.

Dengan pesawat Lion Air tepat pukul 20.45 mundur 15 menit dari jadwal kami pun bertiga, saya , kania dan tasia terbang menuju Padang, SumateraBarat. Tujuan awal kami ke padang ini adalah menghadiri acara pernikahan teman kami tapi sayangkan jauh jauh ke padang kalo gak dilanjutkan jalan jalan juga :D

Setelah 1 jam lebih perjalanan di udara kami pun bertiga untuk pertama kalinya tiba di ranah minang. Di bandara kami pun segera menuju ke rumah temen saya itu untung ada yang jemput heheh

Sabtu pagi ini setelah menghadiri acara resepsi pernikahan teman saya itu, kami pun siap siap memulai perjalanan kami di SumateraBarat ini. Dalam perjalanan kami ini, kami juga ditemani temen kuliah kami yang penempatan di KPP Pratama Payakumbuh dan senior kami d kampus juga.
Tari Daerah Sumatera Barat
Semakin siang, matahari semakin meyengat kami pun menuju tempat tujuan pertama kami yaitu ke pantai tiram. Lokasi pantai tiram ini tidak jauh dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kurang lebih 10KM.  Pantai Tiram terletak di kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman. Rute nya menuju pintu keluar bandara kemudian belok kiri yang kalau lurus mengarah ke padang. Sayangnya tidak ada angkutan umum jadi dari bandara bias menyewa mobil saja heheh.

Jalan menuju pantai tiram cukup bagus walaupun kurang lebar, sesekali melewati jalan rusak didekat kawasan yang katanya sih mau dibangun pelabuhan juga. Dipantai tiram ini cukup ramai dan banyak tersedia warung warung penjaja makanan dengan menu makanan khas SumateraBarat.
            kulineran khas sumatera barat
Menikmati temburan ombak yang menerjang batu, berjemur mengeksotiskan kulit, dan berfoto foto sejenak, kami pun segera menuju kota bukittinngi. Sebuah kota wisata di SumateraBarat.

Bukittinggi merupakan salah satu kota di SumateraBarat yang terdapat banyak tempat wisata. Untuk menuju bukittinggi ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Dari bandara kalau ingin menuju kota bukittinggi bias naik travel yang harganya kisaran Rp30.000-50.000 atau naik damri dahulu menuju kota padang dilanjutkan dengan naik angkutan umum menuju bukittinggi.

Di perjalanan menuju bukit tinggi, kita bisa mampir sejenak di Cagar Alam Lembah Anai Air Mancur atau yang sering disebut air terjun lembah anai. Air terjun lembah anai ini letaknya tepat di sisi jalan yang menghubungkan kota padang dengan bukittinggi tepatnya di Kecamatan Sepuluh Koto Kabupaten tanah datar.     
Air terjun yang tingginya kurang lebih 33 meter ini sangat indah dan airnya berasal dari aliran sungai Gunung SInggalang. Airnya sangat jernih dan dingin rasanya ingin nyebur aja ke sana. Air terjun yang letaknya di pinggir jalan utama menuju bukitinggi ini tidak pernah sepi karena sangat menarik perhatian.
Disekitaran air terjun ini pun banyak warung makan sehingga jangan takut kehabisan persediaan makanan dan tempat parkir nya juga menurut saya cukup memadai. Jadi setelah melewati jalan berkelok dan untuk sekedar istirahat sambil menikmati suara merdu derasnya air terjun sangat disayangkan jika tidak mampir ketempat salah satu objek wisata di SumateraBarat ini

Hari semakin gelap kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju kota bukittinggi. Kurang lebih satu jam perjalanan kami pun tiba di bukittinggi. Kami pun segera mengisi perut di salah satu tempat makan di sekitaran benteng Fort de Kock. Benteng fort de kock merupakan salah satu benteng peninggalan zaman belanda.
makannya banyak banget
                    teh telur
Setelah makan kami pun segera mencari guesthouse dan kami pun mendapakan guesthouse yang letaknya tidak jauh dari Jam Gadang. Guest House namanya Hello Guest House yang letaknya di jalan teuku umar no.68. Guest House yang sangat murah dengan fasilitas yang cukup oke seperti free wifi, heater water. Pas awal datang kiranya yang punya orang asing tidak tahunya orang local soalnya mirip sama orang korea. Harga guest house ini sekitaran Rp60.000/malam.
Setelah istirahat sejenak, kami pun menikmati suasana malam minggu di lokasi Jam Gadang. Jam Gadang ini adalah Sebuah Menara Jam besar seperti Big Ben di London. Letaknya di pusat kota BukitTinggi.

Satu keunikan dari jam gadang ini adalah angka romawi 4 yang sering ketia ketahui tertulis “IV” akan tepai di Jam gadang tersebut tertulis “IIII” . menurut temen saya memang aslinya angka romawi 4 itu begitu da nada yang bilang itu menandakan ada empat orang yang menjadi korban pada saat pembangunan jam tersebut.. ntah benar atau tidak hehee

Istimewanya Jam Gang ini, dari menara kita bias melihat indahnya kota bukit tinggi da gunung marapi dan kesitimewaanyanya lagi, mesin jam ini hanya terdapat 2 unit di dunia yaitu di jam gadang ini dan big ben London.

Setelah menikmati suasana jam gadang yang semakin malam semakin ramai, kami pun segera kembali ke guest house untuk beristirahat karena besok akan melanjutkan perjalanan kembali

Dahhh tidur duluuu


Continued …………………





Tidak ada komentar:

Posting Komentar