Minggu, 18 Desember 2016

Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Bali

Melanjutkan cerita perjalanan kami sebelumnya di Nusa Penida selama tiga hari, kali ini saya akan sedikit bercerita mengenai perjalanan kami di Pulau yang berada disebelah Nusa Penida yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. 

Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan merupakan 2 pulau yang lokasinya saling berdekatan. Jadi setelah dari Nusa Penida kami pertama menuju Nusa Lembongan terlebih dahulu karena penginapan kami berada di Nusa Lembongan. Kala itu kami penginap di Bungalow Nomor 7 yang berada di Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan. Penginapan yang menurut kami sangat nyaman, fasilitas oke dan pemandangan tepi laut yang sangat keren. Meskipun dengan kondisi seperti yang saya jelaskan, harga per malam di Bungalow ini relatif tidak mahal. Recomended
Santai-Santai di Penginapan
Menyebrangi lautan kurang lebih 15 menit menggunakan perahu nelayan dari Nusa Penida, tibalah kami di Nusa Lembongan. Setelah turun dari perahu, kami naik angkutan sejenis motor beroda 3 yang dapat mengangkut hingga 8 orang. Dari lokasi kami turun perahu hingga penginapan memang cukup jauh jika berjalan kaki makanya kami naik angkutan ini saja . hehe

Setelah tiba di penginapan, kami bersitirahat sebentar dan mencari persewaaan motor. Motor sewaan pun didapat, kami pun siap berkeliling Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ditengah teriknya matahari. Tujuan pertama kami kala itu adalah menuju Nusa Ceningan terlebih dahulu. Dari Nusa Lembongan ke Nusa Ceningan kita akan melewati jembatan kuning yang menghubungkan kedua pulau tersebut. Akan tetapi saat ini jembatan tersebut telah terputus beberapa bulan yang lalu dan banyak memakan korban jiwa :(  RIP
Jembatan Kuning yang kini telah tiada :(
Nusa Ceningan mulai terkenal seiring dengan terkenalnya juga Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Kondisi Nusa Ceningan memang belum seramai di Nusa Lembongan dan belum terdapat banyak juga penginapan. Suasana tradisional masih snagat kental dan di Nusa Ceningan banyak terdapat pantai yang dijadikan ladang penanaman rumput laut. Tujuan pertama kami di Nusa Ceningan adalah Blue Lagoon. Blue Lagoon  merupakan suatu tempat di tepi laut yang memiliki tebing tinggi yang langsung berhadapan dengan laut. Blue Lagoon adalah tempat untuk para penikmat tantangan karena tempat ini sebagai lokasi cliff jumping.

Cliff Jumping disini memiliki 3 level yang dapat menguji andrenalin kita. Level-lever tersebut dibedakan dengan ketinggian yaitu 8, 9 dan 13 meter. Kami saat kesana kurang beruntung karena kami tidak melihat ada yang melakukan cliff jumping, apadaya karena ombak waktu itu sangat besar sehingga Loket pendaftaran ditutup. Dan pada akhirnya, kami hanya berfoto-foto di atas tebing tinggi sambil mendengarkan suara gemuruh deburan ombak yang menghantam tebing.
Blue Lagoon
Puas menikmati deburan ombak, kami pun kembali ke Nusa Lembongan. Di Jalan kami sempat mampir di ladang rumput laut milik petani setempat. Petani rumput laut merupakan mata pencaharian utama masyarakat Nusa Ceningan.
Ladang Rumput Laut Masyarakat Nusa Ceningan
Matahari semakin condong ke barat, kami pun mencari spot untuk menikmati matahari terbenam. Spot kami untuk menikmati terbenam berada di sebuah tebing yang lokasinya dekat dengan Pantai Mushroom. Sayang sekali, matahari tertutup awan sehingga matahari lebih cepat terbenam sehingga kami hanya dapat melihat sisa-sisa warna oranyenya.
Menikmati Sunset
Setelah menikmati sunset, kami pun kembali ke penginapan untuk bersih-bersih setelah seharian berpanas-panasan berpeluh keringat haha.

Semalaman beristirahat, pagi hari pun kami siap berenang-renang di laut Nusa Lembongan. Agenda kami hari ini adalah snorkling di beberapa spot yang berada di sekitaran nusa lembongan. Untuk snorkling ini, kami menyewa perahu dengan alat snorkling lengkap dengan biaya Rp100.000 per orang dengan 3 spot snorkling. Spor snokrlingnya yaitu Gamat Wall, Ceningan Wall dan satu lagi lupa namanya. Keindahan bawah laut disini hmmm terbaik dari beberapa spot snorkling yang pernah saya kunjungi (yailah wong jarang snorkling). Tapi serius disini ikan-ikannya banyak banget baik ikan besar maupun ikan kecil mulai dari satu warna hingga berwarna-warni. Karang-karangnya juga keren berwarna warni. Sayangnya arus disini cukup kencang jadi ya start turun perahu dimana tiba-tiba udah kebawa kemana aja. Satu lagi, gak punya foto-foto under waternya hiks hiks.
Karang-karang indah yang terlihat dari atas perahu
Setelah puas main air dan berenang-renang ketepian, kami pun kembali ke penginapan karena sudah mulai lelah. Istirahat sejenak sambil nunggu makan siang dan menikmati indahnya Pantai Jungut Batu yang berada di depan penginapan.
Perahu-Perahu yang berada di Pantai Jungut Batu
Energi kami telah terisi dan karena sudah siang, kami pun segera menuju spot terakhir kami dalam perjalanan kami ke Nusa Penida-Lembongan dan Ceningan. Tujuan kami adalah Devil’s Tears. Devil’s Tears merupakan spot paling menarik yang berada di Nusa Lembongan. Satu hal yang menarik dari tempat ini adalah ketika ombak besar menabrak tebing karang dan terpecah, kita akan melihat buih ombak cantik dan pelangi kecil. Oleh karena itu, waktu terbaik ketempat ini adalah ketika matahari sedang berada lurus di atas kepala kita. 
Devil's Tears
Di sebelah lokasi Devil’s Tears terdapat Dream Beach. Pantai dengan berpasir putih ini memang menjadi lokasi yang nyaman digunakan untuk berenang. Saat itu kondisi pantai sedang ramai sehingga kami hanya melihatnya sebentar saja dari atas tebing. 
Banyak sapi di sepanjang perjalanan
Dream Beach
Bukit Tertinggi di Nusa Lembongan dengan pemandangan pantai Jungut Batu
Setelah dari dream beach, berakhirlah cerita perjalanan kami selama kurang lebih 5 hari mulai dari Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Bali tidak hanya Pantai Kuta, Tanjung Benoa ataupun Jimbarannya. Masih banyak lagi tempat menarik di Bali. Dan akhir kata terima kasih Bali dan segala isinya. 
Mari Pulang

Sabtu, 17 Desember 2016

Berlibur ke Nusa Penida, Bali

Biasanya saat mendengar kata “Bali” yang terbesit di pikiran kita hanya Pantai Kuta, Jimbaran ataupun Ulu Watu. Akhir-akhir ini ada sebuah tempat yang menarik perhatian karena rasa keingintahuan ataupun rasa ingin ke suatu tempat yang “anti mainstream” jika berkunjung ke Bali. Ya tempat itu adalah Nusa Penida. Nusa Penida merupakan sebuah Pulau di sebelah Selatan Pulau Bali. Nusa Penida dan Pulau Bali hanya terpisah oleh Selat Badung. Nusa Penida sendiri berada di Kabupaten Klungkung. 

Nusa Penida terletak di Pulau terpisah dengan Pulau Bali oleh karena itu untuk menuju Nusa Penida kita harus menyebrang menggunakan kapal. Untuk menuju Nusa Penida dapat dijangkau dari Pelabuhan Padang Bai dan dari Pantai Sanur. Waktu itu saya dan teman saya menyebrang dari Pantai Sanur. Untuk tarif penyebrangan menggunakan speedboat sebesar kurang lebih Rp100.0000. di Pantai Sanur banyak operator speedboat dengan jam keberangkatan berbeda-beda dan tarif pun berbeda sehingga kita dapat menyesuaikan jam keberangkatan yang kita inginkan dan budget yang dianggarkan. Untuk penyebrangan ke Nusa Penida terdapat tiap 1 jam.

Di sekitaran Nusa Penida terdapat Pulau lain yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Pada kesempatan kali ini, saya ingin sedikit bercerita tentang trip singkat saya di Nusa Penida.

Berawal penerbangan promo dari salah satu maskapai rute Surabaya-Bali. Kami berangkat pada pukul 06.00 pagi dan tiba di Bandara Ngurah Rai pada pukul 08.00. penerbangan Surabaya ke Bali ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dan terdapat perbedaan waktu 1 jam dimana Bali lebih cepat dari Surabaya. Setibanya di Bandara Ngurah Rai, kami pun naik taksi menuju Pantai Sanur seharga Rp100.000 dengan waktu kurang lebih 30 menit. Dari Pantai Sanur kami pun menyebrang menggunakan speedboat untuk menuju Nusa Penida. Penyebrangan ditempuh dalam waktu 30-45 menit. Tiba di Pelabuhan Nusa Penida, kami pun ditawarkan persewaan motor sehingga kami pun menyewa motor untuk menuju penginapan. Saat itu kami menginap di Nusa Garden Bungalow. Untuk harga cek sendiri aja :D
kapal yang kami gunakan untuk menuju Nusa Penida
Setelah sampai penginapan, kami pun beristirahat sejenak dan makan siang. Setelah jam 1 kami pun siap mengeksplore Nusa Penida pada hari pertama ini. Tujuan kami yang pertama adalah Pantai Kelingking atau yang sering di kenal dengan Secret Poin.
Halaman Nusa Garden Bungalow, Penginapan yang kami pakai di Nusa Penida
Pantai Kelingking atau Secret Point berada di Desa Bunga Mekar. Lokasinya agak sulit di cari oleh karena itu jika berkunjung ke Nusa Penida lebih baik sewa Guide karena beberapa spot lokasi harus blusukan ke jalan kecil. Pantai Kelingking ini memiliki pantai yang berada di Bawah tebing tinggi dan tidak ada akses untuk menuju ke bawah. Jadi kita hanya dapat menikmati keindahan alamnya dari atas. Pemandangan dari atas sudah sangat indah sekali. Kalo menurut saya sih bentuk pantai ini jika dari atas mirip kepala dinosaurus hahah.
Secret Poin, mirip kepala Dinosaurus kan ya
Setelah dari Pantai Kelingking, kami melanjutkan ke Pantai Pasih Uug atau yang sering dikenal dengan broken beach. Ingat loh ya broken beach bukan broken heart. Pantai Pasih Uug juga masih berada di Desa Bunga Mekar. Pantai Pasih Uug ini memiliki tebing tinggi yang langsung berhadapan dengan laut lepas. Tebing tinggi yang memiliki lubang besar di tengahnya. Air laut masuk melewati lubang sehingga air laut masuk kedalam dan terperangkap. Di atas tebing yang berlubang itu, di atasnya terlihat seperti jembatan dan kalian berjalan di atasnya. Suasana di Pantai Pasih Uug ini sangat tenang dan ditambah suara deburan ombak yang menenangkan pikiran.
Broken Beach
Dari Pasih Uug, tidak jauh dari sini terdapat suatu tempat yang bernama Angels Bilabong. Angels Bilabong merupakan suatu tempat yang namanya diambil dari kata bilabong yang berarti Ujung Dari Sebuah Sungai yang Buntu. Angels Bilabong salah satu tempat Favorit jika berkunjung ke Nusa Penida. Tempat ini merupakan cerukan yang terisi oleh air laut sehingga membentuk kolam alami yang sangat indah. Kita dapat berenang di sini akan tetapi sangat dilarang jika sedang terjadi gelombang besar.
Angel's Billabong
Karena semakin sore dan matahari sudah mulai kembali ke peraduan, kami pun kembali ke penginapan. Sebelum kembali ke penginapan kami pun mampir sejenak di Pantai Andus sambil menikmati sunset dan deburan ombak yang sore kal itu cukup besar.
Pantai Andus
Setelah kami beristirahat semalaman, kami siap kembali untuk menikmati keindahan alam di Nusa Penida. Tujuan pertama kami di hari kedua adalah Pantai Atuh. Pantai Atuh berlokasi di Kawasan Banjar Pelilit, Desa Pejukutan. Untuk menuju Pantai Atuh, setelah melewati jalan besar, kita harus memasuki jalan kecil dan berbatu dengan kontur jalan menanjak tajam sehingga sesekali kami harus mendorong motor kami. Pantai atuh merupakan sebuah pantai tersembunyi yang dikelilingi dengan tebing tinggi warna putih yang luas. Di pantai tersebut ada sebuah pura yang digunakan untuk ibadah penduduk di kawasan Banjar Pelilit. 

Pantai Atuh ini masih sangat jarang sekali pengunjung yang datang. Ketika kami datang kesana ya hanya rombongan kami saja. Suasana pantai yang sepi dan tenang cocok untuk yang sedang mencari ketenangan haha. Oh iya disini cukup panas sehingga jangan lupa pake sunblock.
Pantai Atuh
Setelah mengabadikan beberapa momen di Pantai Atuh, kami melanjutkan ke Pantai Suwehan. Pantai Suwehan berada di Desa Watas. Lokasi Pantai ini berada di bawah sebuah tebing sehingga dari lokasi parkir motor kami harus berjalan menuruni bukit kurang lebih 30 menit. Sayang sekali ketika kami kesana, air laut sedang pasang dan gelombang yang tinggi sehingga pantai tersebut tertutup oleh air laut dan tidak bisa dijangkau.
Pantai Suwehan, akan tetapi air laut sedang pasang sehingga kami tidak dapat kesana
Sedikit kecewa karena tidak dapat menuju pantai suwehan, kami pun melanjutkan ke Guyangan. Untuk menuju Guyangan kami harus melintasi jalan tengah Nusa Penida yang didominasi perbukitan sehingga jalannya berkelok, menanjak dan menurun. Kami harus ekstra hati-hati karena jalan yang kami lewati masih berupa jalan aspal yang sedikit rusak dan berpasir sehingga ban motor mudah untuk terpeleset. Sebelum sampai di Guyangan, kami beristirahat sebentar di Bukit Teletubies.bukit-bukit hijau nan cantik ini berada di desa Tanglad.  Guyangan merupakan suatu kolam sumber mata air untuk delapan desa yang berada di Nusa Penida. Untuk menuju lokasi ini, dari parkiran motor, kami harus menuruni anak tangga dengan kemiringan yang cukup terjal dan jarak yang cukup jauh. Setelah melewati anak tangga yang menurun, kami melewati anak tangga dengan posisi di sisi tebing dan diatas lautan. Perjalanan yang cukup melelahkan dan mendebarkan akan terbayar dengan eksotisme yang dapat kita lihat dari Guyangan.
Gunung Agung dari Kejauhan
Pemandangan di jalan menuju Guyangan
Bukit Teletubbies
Tangga menuju Guyangan
Main air di Guyangan
Setelah dari Guyangan dan selain Pakaian kami yang sudah basah semua setelah bermain air di Guyangan, waktu pun semakin sore . kami pun memutuskan kembali ke Penginapan. Perjalanan dari Guyangan ke Penginapan kami kurang lebih 1 jam. Sebelum ke Penginapan kami pun berhenti di Pelabuhan untuk menikmati Sunset. Cukup sudahlah perjalanan kami di hari ke dua di Nusa Penida. Nusa Penida memang bagus.
Sunset di Pelabuhan
Pagi harinya di hari ketiga, pukul 06.00 WITA pun kami terbangun dan menuju pelabuhan untuk menikmati matahari terbit sambil menikmati udara di Pagi hari. Setelah menikmati sunrise, kami pun membereskan barang bawaan kami karena sudah harus Check Out. Di hari ketiga ini, kami akan mengunjungi Cristal Beach. Crystal Beach merupakan pantai yang sangat indah. Pantai ini terletak di Banjar Penida, Desa Sakti. Pantai ini memiliki 2 bukit di samping kanan kiri dan 1 bukit kecil di lautan lepas. Di Crystal Beach ini kita dapat berenang, berjemur di pantai ataupun snorkling. 
Sunrise dari Pelabuhan
Crystal Beach
Crystal Beach dari atas bukit
Crystal Beach merupakan spot terakhir yang kami kunjungi di Nusa Penida dalam perjalanan selama 3 hari. Masih banyak lagi sebenarnya spot wisata di Nusa Penida akan tetapi karena keterbatasan waktu sehingga kami hanya mengunjungi beberapa lokasi saja. Setelah dari Pantai ini, kami pun akan menuju Nusa Lembongan dengan menggunakan perahu dengan biaya Rp30.000. sebelum menyebrang ke Nusa Lembongan berhubung pada waktu itu hari Jumat, kami pun menunaikan Ibadah salat Jumat terlebih Dahulu. Oh iya di Nusa Penida hanya terdapat 1 Masjid. Masjid ini lokasinya tidak jauh dari pelabuhan. 

sekian dulu ya tulisan singkat di Nusa Penida ini, tunggu ya cerita singkat di Nusa Lembongan dan Nusa Ceningannya.   :)