Sabtu, 18 Februari 2017

Pantai Mandalaria, Bulukumba, Sulawesi Selatan

“One’s Destination Is Never A Place, But A New Way Of Seeing Things” – Henry Miller
Dari kejauhan keindahan laut sudah terlihat. Menelusuri jalan kecil dengan jalan yang sedikit rusak. Jalan berkelok dengan turunan tajam.  Jalan dengan sisi kanan dan kiri pepohonan besar dan tak jarang berupa dinding batu besar. Semakin mendekat semakin terlihat kilauan pasir putih dan beberapa perahu yang sedang dibuat oleh para pekerja. Pantai Mandalaria, sungguh menampilkan pemandangan yang menakjubkan.

Pantai Mandalaria merupakan salah satu dari banyaknya pantai di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pantai yang berada di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari ini memiliki pasir putih yang berderai halus dan air laut yang sangat jernih. Pantai Mandalaria memiliki nilai sejarah karena dahulu di pantai inilah Panglima Mandala memesan puluhan kapal dalam rangka pembebasan Irian Barat dari kolonial Belanda. Oleh karena itu pantai ini dinamakan Pantai Mandalaria.

Untuk menuju pantai ini sangat mudah karena sudah banyak petunjuk arahnya. Jika dari Kota Makassar rute jalan sama dengan rute yang digunakan untuk menuju Tebing Apparalang. Disaat pertigaan masuk ke Apparalang, kita tinggal lurus saja nanti kita akan menemukan pertigaan kembali dan terdapat petunjuk belok kanan untuk menuju Pantai Mandalaria. Jalan yang dilewati masih sedikit rusak dan berbatu dengan jalan yang menurun tajam sehingga sangat perlu diperhatikan kondisi kendaraan yang kita bawa karena ketika perjalanan pulang harus melwati tanjakan tajam dan berkelok dengan kontur berbatu.
kasian terdampar
Selain pantai yang indah, di Pantai ini juga kita dapat melihat para pembuat kapal phinisi. Pantai ini memang terkenal akan sentra pembuatan kapal. di pantai ini berbaris beberapa kapal yang sedang dalam tahap pengerjaan. Walau Pantai ini indah dan bernilai sejarah, akan tetapi pantai ini masih belum dikelola dengan baik karena pantai ini masih sedikit kotor dengan sisa-sisa kayu pengerjaan kapal sehingga sedikit menggangu pemandangan. Oh iya di Pantai ini juga sudah ada Cottage yang cukup terkenal yaitu Pajokka.

Kapal yang sedang dalam tahap pembuatan
Ayo ke Bulukumba
Eksplore Sulawesi Selatan.

Rabu, 15 Februari 2017

Apparalang, Tebing Cantik di Bulukumba, Sulawesi Selatan

“Terkadang Langit Yang Indah Sekalipun Tak Dapat Melukiskan Kebahagiaan Yang Sedang Kamu Rasakan. Syukuri Setiap Bagian Dalam Hidupmu” -  GMWR
Tebing Apparalang
Menikmati perjalanan sepanjang 190 KM dari Kota Makassar hingga Tebing Apparalang. Jalanan beraspal melintasi Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar yang terkenal akan pertanian jagungnya kemudian memasuki Kabupaten Jeneponto yang terkenal akan Coto Kudanya, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba. Memasuki jalan poros Bulukumba-Bira menempuh jalan sepanjang 40 KM dengan sebelah kiri memandang hijaunya persawahan dan kanan lautan yang luas.

Kabupaten Bulukumba memang terkenal memiliki pantai-pantai yang indah, salah satunya Pantai Apparalang atau sering disebut juga tebing Apparalang. Apparalang terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Bulukumba. Apparalang saat ini menjadi pesaing Pantai Bira yang sudah terkenal lebih dahulu.

Apparalang tidak memiliki pesisir ataupun hamparan pasir seperti pantai pada umumnya. Apparalang sendiri memiliki tebing-tebing batu karang yang cantik yang mengelilinginya. Air laut jernih dengan gradasi warna hijau tosca membuat kita dapat melihat bagian dasarnya. Ikan-ikan pun sesekali terlihat berenang kesana kemari. Dari atas tebing kita dapat menikmati angin laut yang menyegarkan tubuh yang dapat menghilangkan rasa lelah setelah menempuh perjalanan jauh. Sungguh akan membuat semua pengunjung akan terpesona akan keindahan Apparalang.

Pengelola di Apparalang ini juga menyediakan tangga bagi para pengunjung yang ingin menuruni tebing. Di bawah tebing sudah dibangun anjungan untuk para berselfie atau sekedar duduk-duduk bercengkrama dengan teman. Di Anjungan ini juga terdapat papan yang digunakan para pengunjung untuk berlompat indah ke laut.  Pengelola juga memiliki fasilitas snorkling jika kondisi ombak sedang tenang.
Denah Apparalang
Lahan Parkir yang cukup luas
Jalan Menuju Tebing Apparalang
Jangan Khawatir kelaparan, karena di lokasi ini sudah banyak warung-warung penjual makanan dan minuman
Tebing Apparalang
Tangga untuk turun menuju Anjungan
Foto-foto di anjungan 

Untuk menuju Apparalang sangatlah mudah karena sudah banyak petunjuk jalan yang terpasang. Jika kita dari Makassar, pertama kita harus menuju Kabupaten Bulukumba dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam. Setelah memasuki Kabupaten Bulukumba, kita tinggal mengikuti jalan poros Bulukumba-Bira. Jalan Poros ini cukup panjang dan pemandangan yang terlihat sangat bagus. Setelag menempuh waktu kurang lebih 45 menit, kita akan menemukan papan petunjuk menuju Apparalang disebelah kiri jalan. Kita belok kiri dan tinggal mengikuti papan petunjuk jalan saja. Jalan akan semakin sempit dan beberapa masih ada yang rusak karena Apparalang ini masih dalam proses pengembangan oleh pengelola. Memasuki kawasan Apparalang hutan dan pohon-pohon besar menyambut kami. Setidaknya menambah kesejukan didalam perjalanan. Untuk memasuki kawasan Appralang, dipungut Retribusi sebesar Rp5000 per orang dan Mobil Rp20.000, cukup murah bukan.

Apparalang ini bisa disebut juga Uluwatunya Bulukumba karena tebing-tebingnya hampir mirip. Jadi kapan kamu mau kesini?

Sabtu, 04 Februari 2017

Melihat Markas Komando Armada Timur

Pada umumnya markas militer di Indonesia bersifat sangat tertutup dan rahasia. Sulit bagi kita yang bukan anggota militer untuk melihat-lihat isi dalam markas militer tersebut. Jangankan sekelas Markas Komando, untuk melewati sekelas kodim saja kita harus berjalan pelan-pelan dan tidak membunyikan suara bising.

Namun lain halny saat ini, Markas Komando Armada Timur ini sering diadakan program Open Naval Base yang biasanya dilaksanakan pada bulan Desember. Saya yang kebetulan waktu itu numpang hidup di Surabaya sangat tertarik untuk melihat bagaimana sih isi dari markas komanda tersebut. Acara yang dibuka untuk umum ini memang sangat menarik masyarakat baik muda maupun tua untuk menengok atau sekedar berfoto-foto di atas kapal-kapal perang milik TNI AL. 

Program ini sangat menarik antusias masyarakat sekitar Surabaya bahkan hingga Madura. Markas Komando Armada Timur yang biasanya sepi seketika menjadi ramai oleh para pengunjung. Rombongan mulai dari anak-anak, ABG, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, muda dan mudi tumpah ruah di Markas Komando tersebut. 

Di Markas Komando tersebut kita dapat melihat kapal-kapal perang TNI yang sedang parkir dan pintunya pun dibuka penuh sehingga pengunjung dapat menaiki dan melihat-lihat kapal tersebut dari dekat. Selain itu juga kita dapat diberikan penjelasan oleh Bapak/Ibu TNI yang dengan ramahnya menerangkan tentang kapal-kapal tersebut. Kapal-kapal perang tersebut seperti KRI Yos Sudarso, KRI Slamet Riyadi, KRI Diponegoro dan yang menjadi primadona adalah Kapal Dewaruci yang pernah mengelilingi dunia.

Selain dari Kapal-Kapal itu juga yang menjadi pusat perhatian adalah Monumen Jalesveva Jayamahe. Monumen yang menggambarkan sosok perwira TNI angkatan laut yang gagah berani dengan menggunakan pakaian dinas lengkap dengan pedang yang menghadap ke laut. Patung ini memiliki tinggi kurang lebih 30 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe ini juga sesuai dengan motto angkatan laut Jalesveva Jayamahe yang berarti, “Di Laut Kita Berjaya”.
Monumen Jalesveva Jayamahe
kapal-kapal perang milik TNI AL
Kapal Dewaruci