Rabu, 24 April 2013

Ketika Dapat Melihat Pelangi Dari Ketinggian (Gunung Sumbing-3371 mdpl)


30 Maret 2013, pukul 7.30 di Pasar Setan Gunung Sumbing, Setelah menikmati indahnya sunrise yang sedikit terhalang puncak gunung, setelah puas mengabadikan moment-moment dan keindahan panorama sekitar, kami pun melanjutkan perjalanan menuju watu kotak dan menuju puncak Sumbing di ketinggian 3371 mdpl. Udara pagi nan sejuk membuat kami bersemangat menuju puncak.

Trek yang cukup terjal kami lalui, kami lewati terkadang kami harus saling bergandengan tangan untuk saling membantu, terkadang harus berjalan merangkak memanjat jalan yang kemiringannya hampir 80 derajat. Pendakian yang cukup melelahkan dan menyenangkan.

Naik Terus

1 jam kami berjalan, kami tiba di watu kotak. Yang menarik dari Watu Kotak adalah terdapat bongkahan batu yang berbentuk kotak dan cukup besar, pada jalur ini kita perlu berhati-hati karena apabila kita terus lurus berjalan kita akan bertemu dengan jalur yang salah yaitu jalur Komodo ”jalur yang merayap” dan Buntu atau jalur menuju puncak buntu, kita harus memilih jalur yang menurun dan tentu saja bersiap untuk menanjak lagi.

Kami pun berisitirahat sejenak di watu kotak. Di tempat ini kami pun mendapatkan pemandangan yang jarang sekali kami temukan. Keindahan ciptaan yang maha kuasa kini di pertunjukan. Kami berada di atas PELANGI. Pelangi itu muncul di tengah-tengah antara tebalnya kabut. Pelangi itu tepat ada di bawah kami. Pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan.





Pelangi di tebalnya kabut :)

Setelah beristirahat kami pun melanjtkan perjalanan menuju puncak sumbing. Bebatuan yang besar merupakan santapan selanjutnya untuk mencapai Puncak Sumbing dan tidak terlalu jauh dari Watu Kotak, berkisar 2 Jam perjalanan tetapi butuh perjuangan ekstra karena jalur yang dihadapi cukup menantang, bongkahan batu besar dikanan kiri depan dan belakang adalah jalur yang harus dilalui, setelah melewati semua jalur maka kita sampailah kita di Puncak Sumbing.

Puncak Sumbing




Akhirnya kami pun tiba di puncak sumbing. Di sebelah timur terdapat indanya puncak sindoro yang sayang sedikit tertutup awan. Dari puncak kami pun dapat menikmati indahnya kawah yang berada di bawah. Lelah akan tetapi cukup terbayar dengan pemandangan yang bisa di nikmati. Setelah menikmati keindahan dari puncak, hujan pun turun dan kami memutuskan untuk turun kembali menuju pasar setan.

“Untuk Dapat Melihat Pelangi Berada DI Bawah Kita, Beradalah Di Puncak Gunung” J




Minggu, 21 April 2013

Melawan Gelap, Mistis dan Dingin (Gunung Sumbing-3371mdpl)


Sabtu, 30 Maret 2013, Pagi dini hari di sebuah tenda di samping batu nisan memorial, pukul 04.00, kami segera bangun dari tidur pendek kami, bergegas siap siap untuk melanjutkan pendakian. Pendakian dengan suasana gelap gulita hanya di bantu cahaya lampu senter, pendakian dengan kondisi fisik yang belum 100 persen, pendakian dengan melawan dingin yang menusuk tulang. Pagi ini kami bersiap menuju Pasar Setan untuk menikmati indahnya sunrise.

Perlahan kami berjalan, mendaki jalan terjal, menerobos ranting ranting dan akar pepohonan. Mendaki dengan hati hati karena bebatuan yang licin tak jarang kami berjalan merangkak mendaki. Untuk melihat keindahan ciptaan yang Maha Kuasa dari ketinggian memang butuh perjuangan.

Satu jam kami berjalan, suasana pagi menyambut, terlihat begitu indah pagi kala itu. Kabut tipis dan embun membasahi dedaunan. Pemandangan indah di sebelah timur mulai terlihat. Iya sebuah puncak gunung sindoro di sebelah timur telah menunjukan keindahannya. 

Puncak Sindoro dari kejauhan



Dua jam kami berjalan kami sudah tiba di Pasar Setan atau yang popular di sebut pestan. Pestan ini  kondisi tanah yang cukup lapang dan terbuka tidak ditutupi pepohonan, dan nama Pasar Setan menurut cerita rakyat ”ditempat inilah memang pasar tempat jual beli makhluk gaib penghuni Gunung Sumbing berkumpul dan berdagang, terkadang dimalam hari apabila ”apes” maka kita akan merasakan hiruk pikuk ramainya pedagang makhluk gaib ini di Pasar Setan.. Di sini kami pun beristirahat sejenak, berfoto foto dengan background Gunung Sindoro. Di pestan kami pun bertemu dengan rombongan lain yang sudah mendaki duluan ada mas bambang dkk.

Dari pestan ini kami dapat menyaksikan pemdangan sunrise yang begitu indah walaupun sedikit tertutupi puncak  Gunung Sumbing. Sang dewi siang pun mulai menampakan kemerahannya dari kejauuhan, meunujukan keindahannya dan kehangatannya.kehangatan cahaya mentari pagi dan kehangatan kebersamaan yang kami dapat. :D

Paling Ganteng :D

ayoo loncat :P

Menjelang Sunrise
sayang belom sampe   puncak jadi rada tertutup puncak



“Menikmati Keindahan ciptaan yang Maha Kuasa dari Ketinggian Memang Candu, kalian harus mencobanya, walau butuh perjuangan ekstra”

continued...........

Kamis, 18 April 2013

Pendakian Pertama di 2013 (Gunung Sumbing-3371 mdpl)

Akhirnya ada waktu juga buat sekedar mencoret-coret blog ini kembali yang sudah beberapa bulan terbelengkalai. Terbelengkalai karena kesibukan sehari-hari di kantor maupun di rumah dan ditambah ada diklat prajabatan. Malam ini ada waktu kosong buat mencoret coret blog ini, maklum anak kosan sekarang yang di kamar kosan hanya ada laptop dan kasur -,-


Kamis, 28 Maret 2013 yang semestinya harus lembur karena hari itu batas akhir pelaporan secara langsung SPT Tahunan, gue jam 4 udeh kabur dari kantor (potong tunjangan deh) bergegas menuju perumahan cibodas yang merupakan titik kumpul sama temen temen yang lain. Nasib karena liburan panjang, bis yang seharusnya bisa membawa gue ke jawa tengah keburu penuh dan akhirnya gue dan temen temen pun take off kembali ke terminal kalideres. Alhamdulillah di kaliederes dapet bis yang bisa membawa gue ke Wonosobo dengan biaya yang lumayan murah Rp110.000.


Krik krik krik 12 jam gak sampe sampe dan baru sampe brebes padahal janji sama yang lain ketemuan jam 10 di terminal wonosobo. Sejam dua jam tiga jam akhirnya Jumat sore jam 5, gue tiba di terminal Wonosobo. Diterminal sudah tiba duluan rombongan anak anak pengguna jaket kuning UI, ada si Eva, Reni, Tika, Adit, Dita bersaudara dan banyak yang lain. Setelah istirahat sejenak dan membeli perlengkapan logistic kami pun bergegas menuju basecamp Gunung Sumbing dengan menggunakan truk…………..




Malam hari, pendakian  pertama di 2013 di mulai dan pendakian pertama buat gue juga mendaki dalam gelapnya malam. Dingin udara pegunungan menusuk tulang, kami perlahan berjalan diatas jalan berbatu ditengah perkebunan, hutan, jalan terjal yang curam, berjalan di tengah gelap yang sesekali di terangi sinar rembulan. Perjalanan yang cukup romantis dan memang cukup menguras energy. Fisik yang lelah akibat perjalanan jauh membuat kami pun sering beristirahat, berjalan diiiringi canda tawa agar melupakan rasa lelah.


Jalan perlahan dari pos ke pos, beristirahat sejenak di pinggir sungai kecil untuk sekedar membuat kopi dan popmie untuk menhangatkan badan, tidur sejenak untuk melepas ngantuk. Ya pendakian yang cukup berat. Berjalan perlahan menerjang kerikil bebatuan, jalan menanjak, menerabas ranting ranting pohon, sesekali menikmati  cahaya rembulan dari celah celah pepohonan. Sungguh indahnya dunia..





Lelah kami berjalan, pukul 1.00 dini hari, kami memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan pukul 4 pagi. Kami beristirahat dan mendirikan tenda di samping sebuah batu nisan. Batu nisan memorial pendaki yang kabarnya tewas ditempat ini. #respect


Perjalanan dan pendakian kami akan dimulai pukul 4.00...


continued...........