Sabtu, 26 November 2016

Gunung Merapi Via Selo


Gunung Merapi merupakan Gunung yang sangat legendaris. Gunung yang “berpasangan” dengan Gunung Merbabu ini memiliki banyak cerita baik mitos, misteri maupun cerita keindahan gunung ini. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Gunung Merapi berada di antara 2 Provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta. Gunung Merapi memiliki ketinggian kurang lebih 2930 mdpl karena ketinggian ini sering berubah-ubah karena keaktifan Gunung Merapi. 

Gunung Merapi memiliki puncak yang paling terkenal yaitu Puncak Garuda akan tetapi sejak letusan Gunung Merapi, Puncak tersebut hilang. Puncak Garuda merupakan sebuah batu besar yang berbentuk Burung Garuda besar. Walaupun Gunung Merapi merupakan Gunung yang masih aktif, Gunung merapi ini tidak pernah sepi dari pendaki. 

Gunung Merapi pada mulanya memiliki 3 jalur pendakian yaitu Via Selo, Babadan dan Kineharjo. Namun kini yang tersisa hanya jalur via selo karena jalur yang lain sudah tidak digunakan sejak letusan Gunung Merapi. 

Start awal dari Surabaya, saya dan  rekan saya menuju Kota Solo menggunakan Bus dari Terminal Bungur Asih menuju Terminal Tirtonadi, Solo. Kami berangkat pukul 21.00 dan tiba di Solo pada pukul 04.30 pagi hari. Untuk menuju Solo ada beberapa pilihan bus seperti Bus Eka (Patas), Sugeng Rahayu, Sumber Selamat, dan mira untuk kelas Ekonomi. Setibanya di Terminal Tirtonadi, kami beristirahat sejenak sambil menunggu waktu solat subuh.

Setelah beristihat, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Jurusan Solo-Semarang. Dan turun di lampu merah dekat RSUD Boyolali. Harga tiket Bus Rp15.000. dan kemudian melanjutkan dengan Bus kecil Jurusan Boyolali-Magelang. Biasanya nanti transit di Pasar Sapi untuk oper bus atau terkadang bisa langsung tergantung jumlah penumpang. kemudian kita turun di jalan setelah melewati polres Selo (jika ingin ke Gunung Merbabu turun disini). Setelah itu kita dapat berjalan menuju basecamp untuk registrasi. Biaya registrasi sebesar Rp15.000

Setelah registrasi, kami pun siapa mendaki, jalan pertama yang kami lalui merupakan jalur beraspal hingga joglo dan  kita akan  menemukan tulisan besar “New Selo”. Tulisan “New Selo” yang sekilas seperti tulisan “Hollywod” di Amerika Serikat. Dari basecamp hingga joglo jaraknya tidak terlalu jauh hanya berdurasi 15 menit saja. Di Joglo ini kita dapat memandang keindahan Gunung Merbabu yang terpampang sangat jelas di depan mata. Di Joglo ini juga terdapat kios-kios penjual makanan dan minuman.
New Selo
Pintu Gerbang Taman Nasional Gunung Merapi
Jalur Awal
Setelah melewati Joglo, jalan yang dilalui berupa jalan menanjak melewati perkebunan sayur warga. Jalur kecil dengan kerikil dan tanah yang ketika musim kemarau akan sangat berdebu. Di jalur ini banyak percabangan akan tetapi akan menuju atau bertemu dijalur yang sama. Setelah 1 jam berjalan, kami pun beristirahat di Shelter pos bayangan. Setelah berisitirahat sebentar, kami pun melanjutkan perjalanan dengan jalan yang semakin menanjak. Dari pos 1 bayangan hingga pos 1 membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Di Pos 1 ini terdapat shelter yang dapat digunakan para pendaki utnuk berisitirahat. Pos 1 ini sering disebut Selokopo Ngisor di ketinggian 2000 mdpl.
Menuju Pos 1
Dari pos 1 menuju pos 2, jalur semakin curam dengan bebatuan yang cukup besar. Waktu yang diperlukan dari pos 1 hingga pos 2 kurang lebih 1,5jam. Di Pos 2 ini terdapat tugu dan shelter seperti di Pos 1. Pos 2 ini sering disebut dengan Selokopo Nduwur dengan ketinggian 2400 mdpl.
Menjelang Pos 2
Setelah dari Pos 2, kami melankutkan menuju Pasar Bubrah. Jalur yang kami lewati masih sama dengan jalan menanjak curam dengan bebatuan besar. Jalur menuju pasar bubrah merupakan jalur terbuka sehingga jika berjalan siang hari cukuplah sangat menyengat. Sebelum pasar bubrah kita akan menemui watu gajah yaitu sebuah batu besar. Dari pos 2 menuju pasar bubrah kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam. Pasar bubrah berada di ketinggian 2600 mdpl. Batas pendakian Gunung Merapi kini hanyalah sampai Pasar Bubrah. Saat ini sudah dipasang CCTV serta kabar adanya blacklist bagi pendaki yang nekat mendaki hingga puncak. Di Pasar Bubrah ini biasanya para pendaki mendiirikan tenda untuk bermalam.
Sebelum Pasar Bubrah, Puncak Merapi sudah terlihat
Senja di Pasar Bubrah
Tenda-Tenda para pendaki lain di Pasar Bubrah
Mendaki dari pasar Bubrah hingga puncak memerlukan waktu 1 jam. Jalan yang dilewati berupakan jalur kerikil dan batu-batu yang rawan longsor. Pendaki harus berhati-hati akan jatuhan batu yang menggelinding dari atas.
Menuju Puncak
Pemandangan Puncak
Jangan ditiru, sangat berbahaya, cuma foto aja ini :(
Puncak merapi dengan bibir kawah yang menganga lebar menyambut pendakian kami kala itu. Semburan asap belerang pekat keluar dari kawah tersebut. Puncak merbabu terlihat jelas pagi itu.  Puncak merapi berhasil kami capai. Terima kasih semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar