Rabu, 28 September 2016

Jelajah Ternate-Tidore-Pulau Morotai, Maluku Utara ( Part-2)

Hari Kedua
Minggu, 18 September 2016 merupakan hari kedua di Pulau Ternate. Di hari kedua ini Tujuan Utama adalah ke Pulau Tidore. Pulau Tidore merupakan pulau disebelah selatan Pulau Ternate. Pulau Tidore memiliki luas yang sedikit lebih besar dari pada Pulau Ternate. Di Pulau Tidore ini pun terdapat sebuah Kesultanan Tidore. Menurut Sejarah, Pulau Tidore sebelumnya dikenal dengan nama Limau Duko atau Kie Duko yang berarti Pulau bergunung api. Hal ini dikarenakan di Pulau Tidore terdapat Gunung Api Kie Marijang dan Kie Maburu. Gunung Kie Marijang saat ini sudah tidak aktif sedangkan Gunung Kie Maburu masih aktif. 

Untuk menuju Pulau Tidore, pertama dari Pusat Kota  saya menuju Pelabuhan Bastiong dengan menggunakan Oto dengan tariff Rp5.000. Dari Pelabuhan Bastiong kemudian menuju Pelabuhan rum di Tidore menggunakan Speedboat dengan waktu tempuh 30 Menit. Tarif penyebrangan dari Pelabuhan Bastiong ke Pelabuhan Rum sebesar Rp10.000. untuk jadi perhatian, gunakanlah speedboat regular saja karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan charter jika kita jalan hanya dengan sedikit orang :D. di Perjalanan menuju Pulau Tidore kita akan melihat Pulau Maitara (Pulau yang ada di pecahan uang Seribu) dan gagahnya Gunung di Pulau Tidore.

Sesampainya di Pulau Tidore, tujuan pertama saya adalah ke kedaton Tidore. Dari pelabuhan ke kedaton Tidore dapat menggunakan Oto dengan tariff Rp13.000. dari pelabuhan ke Kedaton waktu yang ditempuh kurang lebih 30 menit karena jaraknya yang cukup jauh. Sepanjang perjalanan kita akan memandang pantai yang indah. Sesampainya di Kedaton Tidore, terjadilah hal yang cukup mengecewakan yaitu Kedaton Tidore sedang direnovasi sehingga tidak dapat menerima tamu kunjungan. Jadi saya hanya bisa mengintip-ngintip dari luar saja :(
Kedaton Tidore
Setelah dari Kedaton Tidore, saya pun menuju Benteng Tore. Lokasi benteng Tore tidak jauh dari Kedaton Tidore. Jaraknya kurang lebih 200 meter sehingga cukup berjalan kaki saja. Benteng Tore terletak di daerah yang cukup tinggi sehingga kita dapat memandang luasnya lautan di sekitar Pulau Tidore. Benteng Tore merupakan Benteng yang dibangun oleh bangsa Portugis pada tahun 1578. Nama Benteng Tore dikaitkan dengan nama Kapten Portugis pada kala itu yaitu Hernando De La Tore. Benteng ini dibangun untuk memantau kapal-kapal yang hendak menyerang portugis pada saat itu. 
Benteng Tore sisa-sisa Runtuhan
Tangga Menuju Benteng Tore
Check Poin sambil liat birunya lautan
Benteng Tore
dengan view Gunung Kie Maburu
Pemandangan dari atas benteng
Setelah dari Benteng tore, saya melanjutkan perjalanan ke Benteng Tahula. Lokasi Benteng Tahula tidak jauh juga dari Benteng Tore yaitu kurang lebih 500 meter. Untuk menuju Benteng Tahula diperlukan tenaga ekstra karena kita harus mendaki anak tangga yang cukup tinggi karenga benteng Tahula berada di lokasi yang tinggi. Menurut Assip, pada tahun 1607, satu tahun setelah spanyol menaklukan ternate, Juan de Esquel memerintahkan untuk membangun sebuah benteng di Tidore, namun pembangunan tersebut urung terlaksana karena kurangnya tenaga kerja. Pembangunan benteng tahula dimulai pada tahun 1610 oleh Cristobal de Azcqueta menchacha (1610-1612), akan tetapi pembanguna tersbeut juga tidak selesai. Barulah pembangunan benteng tersebut kembali dilanjutkan pada tahun 1613 dan selesai pada tahun 1615  pada masa Gubernur Spanyol Don Jeronimo De silva (1612-1617) dan memberi nama Sanctiago Caualleros de los de la de ysla Tidore. 
Sejarah Benteng Tahula
View Kota
 
Setelah dari Benteng Tahula, saya pun kembali ke Pelabuhan Rum untuk kembali ke Pulau Ternate dan bersiap untuk menuju Pelabuhan Ahmad Yani dan menaiki Kapal KM Ratu Maria untuk menuju Pulau Morotai…..
Kembali ke Ternate
Berlanjut………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar