“Good Friends Only Know About Best Stories In Your Life, But
Best Firends Have Lived Them With You” –
Anonymous
Bali, liburan kali ini dalam
rangka reuni kecil dengan sahabat-sahabat dari Jawa timur setelah beberapa
bulan ini terpisah antar pulau. Dari Pulau Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Lombok.
Kami pun bertemu di Pulau Bali. Kenapa memilih Bali?karena menurut kami Bali
berada di posisi tengah-tengah, padahal sih enggak juga yah :D
Reuni kecil yang sudah beberapa
bulan direncanakan, sudah beberapa kali mengubah destinasi mulai dari Bandung,
Malang, Derawan hingga ke Karimun Jawa, yang pada akhirnya jatuhlah pilihan
kami ke pulau Dewata.
Kami berencana mengarungi
pertemuan kami ini selama tiga hari di Pulau Bali. Jumat, 24 Februari 2017,
kami pun berangkat satu persatu dari tempat rantau kami. Medan, Jakarta, Makassar,
Bitung, Lombok memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu di Bandara yang
sebelumnya juga sudah ditunggu oleh sahabat kami yang memang sudah bertugas di
Bali.
Pukul 23.00 pun kami sudah berkumpul
semua, ngaret 2 jam karena pesawat yang saya tumpangi delay selama hampir 2 jam. Setelah berkumpul semua kami pun
bergegas menuju kawasan Ubud dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dari
Bandara Ngurah Rai, Bali.
Ubud merupakan sebuah kawasan
yang cocok untuk beristirahat dari penatnya perkotaan. Kawasan yang berada di
Kabupaten Gianyar ini masih asri, tenang dan memiliki udara yang sangat sejuk. Ubud
terkenal oleh wisatawan karena lokasinya yang terletak di antara hutan dan
persawahan yang membuat pemandangan alam yang sangat indah.
Hari pertama di Ubud, pagi
harinya kami pun berencana mengunjungi beberapa lokasi wisata yang berada di
kawasan ubud ini. Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Desa Tegallalang. Salah
satu objek wisata yang paling terkenal di Ubud adalah hamparan sawah yang hijau
dan bertingkat-tingkat atau terasering dengan kemiringan yang cukup curam. Hamparan
sawah ini telah memikat para wisatawan baik asing maupun lokal. Di Desa ini
kita akan merasakan suasana yang nyaman, damai dan tentram. Untuk memasuki
persawahan, tidak dipungut biaya hanya sekedar sumbangan sukarela saja. Selain dapat
menikmati keindahan alam yang tersedia, pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh
khas bali yang berjejer sepanjang jalan.
Setelah dari Desa Tegallalang,
kami pun menuju Bali Pulina. Bali Pulina merupakan kawasan agrowisata kebun
kopi dan coklat. Lokasinya masih di Desa Tegallalang, hanya berjarak 100 meter
dari kawasan persawahan tepatnya di Jalan Banjar Pujung Kelod.
Bali Pulina memang saat ini
sedang populer dikalangan para pengguna instagram. Lokasi wisata yang memiliki
spot foto instagenic ini menarik untuk dikunjungi. Untuk harta tiket masuk
cukup mahal sih ya yaitu sebesar Rp100.000
Dengan tiket masuk sebesar itu
cukup sebanding sih dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan. Kita dapat
mencicipi 8 jenis minuman dengan rasa yang berbeda dan pisang goreng yang
disediakan gratis. Kedelapan jenis itu Adalah Pure Cocoa, Bali Coffe, Chocolate
Coffe, Ginger Tea, Ginger Coffe, Vanilla Coffe, Lemon Tea, Dan Ginseng Coffe. Setelah mencicipi kedelapan rasa kita boleh
memilih satu untuk dipesan dengan gratis. Tempat-tempat duduk yang disedikan
juga cukup unik yaitu terbuat dari kayu dengan bentuk yang natural. Selain itu
juga nuansa yang diberikan sangatlah alami dengan pemandangan hijau didepannya.
Selain menikmati pemandangan dan
aneka kopi, kita juga dapat melihat pembuatan kopi secara tradisional. Di Bali
Pulina juga terdapat luwak yang dapat kita beri makan dengan biji kopi.
Bali Pulina juga memiliki
Anjungan yang merupakan spot selfie para pengunjung, anjungan yang terbuat dari
kayu yang kokoh dengan bentuk yang menyerupai bentuk daun. Untuk menikmati
nuansa bali yang lain, tidak ada salahnya untuk datang kesini. :)
Setelah dari Pulina, kami pun
melanjutkan perjalanan kami ke Bukit Campuhan. Bukit Campuhan atau sering
disebut sebagai Campuhan Ridge Walk ini berada di Jalan Bangkiang Sidem. Bukit ini berada di satu kawasan
dengan pura Gunung Lebah. Pintu masuknya disebelah pintu masuk Warwick Ibah
Luxury Villas & Spa.
Bukit Campuhan menawarkan
pemandangan alam yang indah sambil kita jalan-jalan santai menikmati segarnya
udara. Sepanjang jalan di Bukit Campuhan, kita akan menikmati hijaunya padang
ilalalang yang memenuhi bukit. Bukit ini juga diapit oleh 2 anak sungai,
sehingga tercipta lembah dengan rerimbunan pepohonan, dari kejauhan kita dapat
melihat pohon dan hamparan persawahan dan juga terlihat hotel dan villa di
tebing-tebing yang tinggi. Banyak wisatawan yang datang kesini selain untuk
berwisata, tepai juga untuk jogging maupun bersepeda. Tips jika berkunjung
kesini, bawalah air mineral karena di lokasi ini tidak ada penjual minuman
namun ingat jangan membuang sampah sembarangan. Waktu terbaik untuk kesini
adalah pagi hari ataupun sore hari karena jika siang hari, Bukit campuhan
sangatlah panas karena merupakan wilayah wisata alam terbuka.
Bukit Campuhan usai kami
jelajahi, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Canggu. Usai sudah perjalanan
kami di Ubud. Kami bermalam di daerah Canggu untuk beristirahat untuk
melanjutkan perjalanan kami esok harinya.
Nantikan perjalanan hari kedua
kami di Pulau Bali ya :D.....mau tau??tunggu yaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar