“Gunung Merbabu Menjulang Tinggi ke Langit Biru, Padang Rumput yang Hijau Menjadi ciri khas mu, Merbabu memang membuat Rindu”
Gunung Merbabu merupakan salah
satu Gunung yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Gunung yang tidak asing bagi
para pendaki. Secara administratif Gunung Merbabu terletak di antara Kabupaten
Salatiga, Boyolali dan Magelang. Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3142 mdpl,
Gunung Merbabu terkenal akan padang savananya yang hijau dan menurut saya
Gunung Merbabu merupakan Gunung terindah yang ada di Jawa Tengah.
Gunung Merbabu memiliki 5 jalur
pendakian yaitu jalur Selo di Boyolali, Jalur Tekelan atau Sopeng di Salatiga,
Jalur Suwanting, Wekas dan Chuntel di Magelang. Dan kali ini saya akan sedikit
bercerita tentang pendakian Merbabu melalui Jalur Selo. Kenapa saya memilih
jalur Selo karena konon katanya Jalur ini tidak terlalu sulit medannya.
Start awal dari Surabaya, saya
dan rekan saya menuju Kota Solo
menggunakan Bus dari Terminal Bungur Asih menuju Terminal Tirtonadi, Solo. Kami
berangkat pukul 21.00 dan tiba di Solo pada pukul 04.30 pagi hari. Untuk menuju
Solo ada beberapa pilihan bus seperti Bus Eka (Patas), Sugeng Rahayu, Sumber
Selamat, dan mira untuk kelas Ekonomi. Setibanya di Terminal Tirtonadi, kami
beristirahat sejenak sambil menunggu waktu solat subuh.
Setelah beristihat, kami
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Jurusan Solo-Semarang. Dan turun
di lampu merah dekat RSUD Boyolali. Harga tiket Bus Rp15.000. dan kemudian
melanjutkan dengan Bus kecil Jurusan Boyolali-Magelang. Biasanya nanti transit
di Pasar Sapi untuk oper bus atau terkadang bisa langsung tergantung jumlah
penumpang. kemudian kita turun di depan Polres Selo. Harga tiket Bus Rp5.000.
dari Polres Selo menuju Basecamp tidak ada angkutan umum, kita dapat memilih
naik ojek atau jalan kaki, saran saya naik ojek aja karena jaraknya jauh banget
dengan jalur yang mendaki. Ojek disini antara Rp15.000 hingga Rp20.000
Sesampainya di Basecamp, kami
rehat sejenak sambil mempacking ulang barang bawaan kami. Di sini ada 2
basecamp yaitu basecamp Pak Parman dan Basecamp Pak Pari. Basecamp ini jaraknya
berdekatan dan sama saja sih. Di basecamp kita membayar Retribusi
Rp10.000/orang.
Rute Pendakian Merbabu |
Basecamp Merbabu |
Jalur pendakian via Selo, kita
akan melewati 5 Pos sebelum Puncak yaitu Pos 1 atau Dok Malang, Pos 2 atau
Pandean, Pos 3 atau Watu Tulis, Pos 4 atau Saban 1 dan Pos 5 atau Sabana 2.
Jalur antar pos memiliki tipe dan medan yang berbeda-beda.
Pintu Gerbang Jalur Pendakian |
Setelah registrasi, kami pun
memulai pendakian. Jalur yang kami lalui setelah basecamp menuju Pos 1 merupakan
jalur yang masih sedikit tanjakan. Setelah melwati gerbang pendakian, kami pun
masuk ke kawasan Hutan pinus yang rimbun dan rindang. Untuk menuju Pos 1
diperlukan waktu kurang lebih 1,5 jam. Jalur menuju Pos 1 juga masih tampak
jelas karena banyaknya petunjuk jalan. Di Pos 1 tidak terdapat bangunan, hanya
sebidang tanah ditengah hutan dan tidak ada sumber air di Pos ini.
jalan menuju Pos 1 |
Pos 1 |
Setelah dari Pos 1, kami
melanjutkan jalan setapak demi setapak kami menuju pos 2. Jalur menuju pos 2
masih jalur yang landai ditengah hutan tropis yang sedikit terbuka sehingga pemandangan
sekitar dapat terlihat. Di tengah perjalanan kami beristirahat sebentar di pos
bayangan. Sebelum pos bayangan ini, kami menemukan tanjakan yang cukup menguras
tenaga karena tanjakannya cukup terjal. Perjalanan dari pos 1 ke pos 2
membutuhkan waktu 1 jam. Di Pos 2 ini juga tidak terdapat shelter seperti pos
1. Di pos 2 ini hanya terdapat sebidang tanah yang cukup untuk beberapa tenda
jika ingin bermalam di pos 2 ini.
Pos 2 |
dari pos 2 kami melanjutkan
perjalanan ke pos 3, jalur menuju pos 3 mulai lebih banyak menanjak daripada “bonus”nya.
Mulai di jalur ini kita akan dapat memulai melihat indahnya pemandangan karena
jalur menuju pos 3 merupakan jalur terbuka. Di jalur ini kita dapat melihat
lembah-lembah pegunungan dan beberapa pohon edelwise. Dari pos 2 ke pos 3
memerlukan waktu kurang lebih 1 jam. Pos 3 ini merupakan wilayah luas terbuka
dengan pemandangan Gunung Merapi yang beridir dengan gagahnya. Di Pos 3 ini
juga dapat digunakan untuk berkemah karena daerahnya luas akan tetapi rentan
terkena angin kencang karena tidak ada pohon besar dan tidak ada shelter juga
di pos ini. Di pos 3 ini kami istrahat agak lama karena sudah masuk waktu jam
makan siang :D
sekiataran Pos 3 |
setelah beristirahat dan mengisi
kembali tenaga, kami melanjutkan ke pos 4. Jalur menuju pos 4 merupakan jalur
yang paling sulit karena kami harus mendaki dengan kemiringan hingga 60 derajat
dengan tanah yang licin. Jalur menuju pos 4 ini banyak percabangan jalan akan
tetapi akan menuju 1 tempat ketika tiba di atas. Jalur menuju pos 4 memang
terjal akan tetapi tidak akan terasa karena pemandangannya bagus banget. Padang
rumput yang hijau khas merbabu terlihat dari kejauhan seolah-olah memanggil
kami. Ketika tiba diatas bukit, kita akan melihat pemandangan gunung merapi
yang sedang dikelilingi awan. Pos 4 ini disebut sabana 1 karena memang
lokasinya di pinggir padang rumput yang hijau. Dari pos 3 menuju pos 4 ini kami
membutuhkan waktu hampir 2 jam. Karena waktu sudah semakin sore, kami
memutuskan untuk bermalam di pos 4. Pos 4 ini wilayahnya cukup luas dan banyak
pohon sehingga dapat digunakan untuk berlindung dari terpaan angin.
Pos 4 |
Bermalam di pos 4 ditemani dengan
alunan angin yang cukup kencang. Pagi pun datang, kami melanjutkan perjalanan
menuju puncak. Barang-barang kami tinggal di tenda, kami hanya membawa barang
secukup dan seperlunya saja sehingga akan meringankna beban kami. Dari pos 4
ini kami harus menuju pos 5 terlbih dahulu sebelum menuju puncak. Perjalanan menuju
pos 5 menanjak dan menuruni bukit dengan pemandangan padang rumput. Sejauh mata
memandang yang terlihat hanya hijaunya padang rumbut. Dari pos 4 menuju pos 5
ini memerlukan waktu 1 jam.
Pos 5 |
Dari pos 5 menuju puncak, kami
harus memerlukan waktu kurang lebih 1 jam. Jalur yang kami lalui saat itu cukup
licin dengan trek yang menurun dan menanjak. Sepanjang jalur kita akan menemui
bunga edelwise (jika lagi mekar). Jalur menanjak cukup terjal hingga puncak.
Gunung merbabu memiliki beberapa puncak yaitu puncak Kenteng Songo yang merupakan puncak tertinggi, puncak
triangulasi, dan puncak syarif. Spot foto terbaik yaitu di puncak kenteng songo
karena memiliki latar belakang gunung merapi. Akan tetapi pada saat itu, badai
menerpa puncak Merbabu hingga pemandangan tertutup oleh kabut yang cukup tebal.
Puncak Merbabu |
Setelah menikmati dinginnya
hembusan angin di puncak, kami pun segera turun karena angin semakin kencang
dan gerimis mulai datang.
hijau begini yang bikin kangen merbabu |
Sampai berjumpa kembali
Merbabu....
Tulisan yang bagus..nice share info kak..keep writing...
BalasHapusWarbiyasaaah. Cek instagram.com/ropu.co kak
BalasHapus