Gunung Merapi merupakan Gunung
yang sangat legendaris. Gunung yang “berpasangan” dengan Gunung Merbabu ini
memiliki banyak cerita baik mitos, misteri maupun cerita keindahan gunung ini.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.
Gunung Merapi berada di antara 2 Provinsi yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Jogjakarta. Gunung Merapi memiliki ketinggian kurang lebih 2930 mdpl
karena ketinggian ini sering berubah-ubah karena keaktifan Gunung Merapi.
Gunung Merapi memiliki puncak
yang paling terkenal yaitu Puncak Garuda akan tetapi sejak letusan Gunung
Merapi, Puncak tersebut hilang. Puncak Garuda merupakan sebuah batu besar yang
berbentuk Burung Garuda besar. Walaupun Gunung Merapi merupakan Gunung yang
masih aktif, Gunung merapi ini tidak pernah sepi dari pendaki.
Gunung Merapi pada mulanya
memiliki 3 jalur pendakian yaitu Via Selo, Babadan dan Kineharjo. Namun kini
yang tersisa hanya jalur via selo karena jalur yang lain sudah tidak digunakan
sejak letusan Gunung Merapi.
Start awal dari Surabaya, saya
dan rekan saya menuju Kota Solo
menggunakan Bus dari Terminal Bungur Asih menuju Terminal Tirtonadi, Solo. Kami
berangkat pukul 21.00 dan tiba di Solo pada pukul 04.30 pagi hari. Untuk menuju
Solo ada beberapa pilihan bus seperti Bus Eka (Patas), Sugeng Rahayu, Sumber
Selamat, dan mira untuk kelas Ekonomi. Setibanya di Terminal Tirtonadi, kami
beristirahat sejenak sambil menunggu waktu solat subuh.
Setelah beristihat, kami
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Jurusan Solo-Semarang. Dan turun
di lampu merah dekat RSUD Boyolali. Harga tiket Bus Rp15.000. dan kemudian
melanjutkan dengan Bus kecil Jurusan Boyolali-Magelang. Biasanya nanti transit
di Pasar Sapi untuk oper bus atau terkadang bisa langsung tergantung jumlah
penumpang. kemudian kita turun di jalan setelah melewati polres Selo (jika
ingin ke Gunung Merbabu turun disini). Setelah itu kita dapat berjalan menuju
basecamp untuk registrasi. Biaya registrasi sebesar Rp15.000
Setelah registrasi, kami pun
siapa mendaki, jalan pertama yang kami lalui merupakan jalur beraspal hingga
joglo dan kita akan menemukan tulisan besar “New Selo”. Tulisan
“New Selo” yang sekilas seperti tulisan “Hollywod” di Amerika Serikat. Dari
basecamp hingga joglo jaraknya tidak terlalu jauh hanya berdurasi 15 menit
saja. Di Joglo ini kita dapat memandang keindahan Gunung Merbabu yang
terpampang sangat jelas di depan mata. Di Joglo ini juga terdapat kios-kios
penjual makanan dan minuman.
New Selo |
Pintu Gerbang Taman Nasional Gunung Merapi |
Jalur Awal |
Setelah melewati Joglo, jalan
yang dilalui berupa jalan menanjak melewati perkebunan sayur warga. Jalur kecil
dengan kerikil dan tanah yang ketika musim kemarau akan sangat berdebu. Di jalur
ini banyak percabangan akan tetapi akan menuju atau bertemu dijalur yang sama. Setelah
1 jam berjalan, kami pun beristirahat di Shelter pos bayangan. Setelah berisitirahat
sebentar, kami pun melanjutkan perjalanan dengan jalan yang semakin menanjak. Dari
pos 1 bayangan hingga pos 1 membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Di Pos 1 ini
terdapat shelter yang dapat digunakan para pendaki utnuk berisitirahat. Pos 1
ini sering disebut Selokopo Ngisor di ketinggian 2000 mdpl.
Menuju Pos 1 |
Dari pos 1 menuju pos 2, jalur
semakin curam dengan bebatuan yang cukup besar. Waktu yang diperlukan dari pos
1 hingga pos 2 kurang lebih 1,5jam. Di Pos 2 ini terdapat tugu dan shelter
seperti di Pos 1. Pos 2 ini sering disebut dengan Selokopo Nduwur dengan
ketinggian 2400 mdpl.
Menjelang Pos 2 |
Setelah dari Pos 2, kami
melankutkan menuju Pasar Bubrah. Jalur yang kami lewati masih sama dengan jalan
menanjak curam dengan bebatuan besar. Jalur menuju pasar bubrah merupakan jalur
terbuka sehingga jika berjalan siang hari cukuplah sangat menyengat. Sebelum pasar
bubrah kita akan menemui watu gajah yaitu sebuah batu besar. Dari pos 2 menuju
pasar bubrah kurang lebih membutuhkan waktu 1 jam. Pasar bubrah berada di ketinggian
2600 mdpl. Batas pendakian Gunung Merapi kini hanyalah sampai Pasar Bubrah. Saat
ini sudah dipasang CCTV serta kabar adanya blacklist bagi pendaki yang nekat
mendaki hingga puncak. Di Pasar Bubrah ini biasanya para pendaki mendiirikan
tenda untuk bermalam.
Sebelum Pasar Bubrah, Puncak Merapi sudah terlihat |
Senja di Pasar Bubrah |
Tenda-Tenda para pendaki lain di Pasar Bubrah |
Mendaki dari pasar Bubrah hingga
puncak memerlukan waktu 1 jam. Jalan yang dilewati berupakan jalur kerikil dan
batu-batu yang rawan longsor. Pendaki harus berhati-hati akan jatuhan batu yang
menggelinding dari atas.
Menuju Puncak |
Pemandangan Puncak |
Jangan ditiru, sangat berbahaya, cuma foto aja ini :( |
Puncak merapi dengan bibir kawah
yang menganga lebar menyambut pendakian kami kala itu. Semburan asap belerang
pekat keluar dari kawah tersebut. Puncak merbabu terlihat jelas pagi itu. Puncak merapi berhasil kami capai. Terima kasih
semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar