Siapa yang tidak mengenal Gunung
Rinjani, Gunung yang sangat terkenal akan kecantikan Dewi Anjaninya. Gunung
yang merupakan salah satu “Seven Summit” Indonesia. Gunung yang terkenal dengan indahnya danau
segara anak. Ya betul, Gunung Rinjani memang indah dan kita akan terpesona
dengan keindahannya.
Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Gunung Rinjani merupakan Gunung Berapi tertinggi kedua di
Indonesia dengan memiliki ketinggian 3726 Mdpl. Di sebelah timur Gunung Rinjani
terdapat danau yang sangat indah yaitu Segara Anak. Dan disebelah Segara Anak
terdapat juga Gunung baru yaitu Gunung Barujari. Gunung kecil tersebut saat ini
juga masih aktif dan terakhir meletus pada tahun 2015 yang lalu.
Pada kesempatan ini saya akan
sedikit bercerita mengenai pendakian saya ketika mendaki Gunung Rinjani. Jalur
pendakian Gunung Rinjani terbagi 3 yaitu melalui Jalur Sembalun, Jalur Senaru,
dan torean. Saat itu, saya memilih mendaki melalui Jalur Desa Sembalun dan turun
melalui Desa Senaru. Desa Sembalun memang cukup terkenal sebagai serpihan surga
di Kaki Rinjani karena terkenal keindahaanya. Oleh karena itu saya memilih
melalui jalur Desa Sembalun.
Desa Sembalun merupakan sebuah
desa dengan ketinggian 1150mdpl. Untuk menuju Desa Sembalun, dari Kota Mataram
tersedia angkutan umum Jurusan Mataram-Aikmel. Setelah itu kita dapat
menyambung dengan kendaraan lain. Selain itu jika kita dari Bandara, sebaiknya
dan lebih mudah sewa mobil dengan kisaran harga 300-400ribu jika dating dengan
rombongan. Waktu yang ditempuh kurang lebih 3 jam dari Bandara ke Desa
Sembalun. Di Desa Sembalun terpadat pos perizinan yang sering disebut Rinjani
Trekking Centre.
|
Senja Di Sore dalam Perjalanan Menuju Pulau Lombok |
Setelah mengurus perizinan, saya
pun dapat memulai pendakian. Pendakian dimulai dengan melintasi perkebunan
sayur warga. Pendakian melalui jalur Sembalun, kita akan melewati beberapa pos
dengan tingkat kesulitan dan tipe jalur yang berbeda antar pos 1 ke pos yang
lainnya. Perjalanan dari pos perizinan ke pos 1 atau sering disebut pos
pemantauan masih agak landai dan anggap saja proses pemanasan. Waktu tempuh
dari pos perizinan ke Pos 1 kurang lebih 1 jam. Saran saya mulailah pendakian
di pagi hari karena jika mulai terlalu siang, sudah cukup panas karena jalur
sembalun merupakan jalur terbuka.
|
Puncak Dari Kejauhan |
|
Puncak Masih Jauh boss |
|
Menuju Pos 1 |
Di pos 1 yang memiliki ketinggian
1300 mdpl kita dapat beristirahat sejenak, ingat ya sejenak atau sebentar saja
karena perjalanan masih jauh dan jika tak ingin sampai di pos terakhir sebelum
puncak kemalaman. Dari pos 1 ke pos 2 atau disebut pos Tengengean yang memili
ketinggian 1500 mdpl, waktu yang ditempuh kurang lebih 2 jam. Jalur yang
dilalui merupakan jalur Padang Savana terbuka yang cukup terik akan tetapi
indah sekali. Hijau rerumputan dan gagahnya puncak rinjani dari kejauhan. Di
Pos 2 ini juga terdapat bangunan untuk sekedar istirahat akan tetapi saying
sekali kondisinya sangat kotor hiks hiks, banyak sampah.
|
Menuju Pos 2 |
Dari pos 2 kita dapat melanjutkan
ke Pos 3 atau pos Balong dengan ketinggian 2000 mdpl. Waktu yang ditempuh
kurang lebih 1 jam. Jalur yang dilewati masih sama yaitu padang savana luas dan
bukit. Dari pos 2 ke pos 3 pun kita akan melalui sungai-sungai mati tak
berarus. Sesampainya di Pos 3 sebaliknya kita beristirahat agak lama karena
trek akan dilalui setelah Pos 3 ini cukup berat. Sebaiknya juga kita makan yang
cukup di pos ini untuk kembali mengisi tenaga.
Setelah Pos 3 ini kita akan
menuju Pos terakhir sebelum Puncak yaitu Plawangan Sembalun. Jalur yang kita
lalui cukuplah berat. Kita akan melwati bukit yang cukup terkenal jika mendaki
Rinjani melalui Sembalun yaitu Bukit Penyesalan. Trek dengan 9 Bukit, kita akan
keluar masuk hutan, jalur yang curam, naik terus tiada “bonus”. Waktu tempuh dari
Pos 3 ke Plawangan sembalun kurang lebih 4 hingga 5 jam. Mantapkan hahaha
Setelah bersusah payah, kita akan
bertemu suatu tempat yang sangat indah yaitu Plawangan Sembalun. Plawangan
Sembalun memiliki ketinggian 2639mdpl. Sebuah tempat yang digunakan para
pendaki untuk ngecamp sebelum melanjutkan perjalan ke puncak atau summit
attack. Dari plawangan sembalun kita akan dapat melihat indahnya danau Segara
Anak, Puncak Rinjani dan 7 Bukit penyesalan yang telah kita lewati. Di
Plawangan Sembalun masih banyak ditemukan Monyet oleh karena itu hati-hatilah terhadap
barang bawaan. Di Plawangan sembalun juga terdapat sumber air yang cukup
melimpah jadi bisa kembali untuk isi ulang persediaan air untuk masak dan
perbekalan ke Puncak.
Setelah bermalam di Plawangan
sembalun, kita akan menuju Puncak atau Summit Attack. Perjalanan ke Puncak
biasanya dilakukan dini hari agar dapat melihat keindahan matahari terbit atau
sunrise. Perjalanan ke puncak biasanya 4 jam, berhubung kala itu fisik dan kaki
rada sakit, saya menempuh perjalanan dari plawangan sembalun ke Puncak 8 Jam …hahahah….
Trek menuju puncak diawali dengan melewati bukit dengan jalur berdebu dan cukup
terjal. Setelah sampai di punggungan bukit kita akan melewati tantangan yang
cukup berat yaitu jalur terjal. Berbelok, pasir berbatu. Dan jalur ini pun jika
dini hari, angin berhembus kencang dan cukup dingin. Semakin menuju puncak,
trek pasir yang dilewati akan semakin berat, pasir yang jika kita injak akan
turun kembali haha. Disepanjang jalan menuju puncak, kita akan melihat danau
segara anak dari atas dan juga plawangan sembalun yang sangat indah.
|
Sunrise dari Punggungan Bukit |
|
Sunrise |
|
Plawangan Sembalun dari Atas |
|
Segara Anakan |
|
Menuju Puncak |
Setelah menikmati Puncak, saya
pun turun kembali ke Plawangan sembalun. Waktu tempuh menuju plawangan sembalun
hanya ¼ waktu naik. Heheh. Karena sampai d plawangan sembalun, saya pun
memutuskan untuk bermalam di Plawangan sembalun kembali.
|
Puncak Rinjani |
Setelah pagi tiba, saya melanjutkan
perjalanan menuju danau Segara Anakan. Danau Segara Anakan memiliki ketinggian
2010 mdpl. Dari plawangan sembalun
menuju danau segara anak, trek yang dilewati adalah jalur terjal menurun dengan
waktu tempuh kurang lebih 90 menit. Di danau segara anakan ini kita dapat
mengisi kembali persediaan air. Di kawasan danau ini pun memang dijadikan
tempat camp Favorit pendaki yang berkunjung ke rinjani. Di danau ini kita dapat
memancing, mandi dan tidak jauh dari tempat ini ada tepat sumber air hangat. Karena waktu yang terbatas, saya pun hanya
singgah sejenak dan melanjutkan perjalanan kembali menuju plawangan senaru.
|
Sunset dari Plawangan Sembalun |
|
|
Segara anakan |
Perjalanan menuju Pos 2 Senaru,
saya melewati kembali sebuah tanjakan terjal dengan trek berbatu dan curam
dengan besi sebagai pagar pembatas. Ketika sudah sampai atas, kita akan kembali
bertemu dengan beberapa bukit dan jalan menurun. Perjalanan turun melewati
jalur senaru, kita akan melewati hutan lebat dengan tumbuhan pohon-pohon besar.
Perjalanan menuju pitu gerbang sebaru setelah melewati pos 2 senaru akan
semakin landau. Di pintu gerbang Senaru, terdapat warung yang bisa digunakan
pendaki untuk sekedar membeli makan dan minum menghilangkan dahaga.
|
Sunset perjalanan Turun ke Senaru |
|
Pintu Gerbang Senaru |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar