Mojokerto ya siapa
yang tidak kenal dengan kota ini. Kota di sebelah barat daya Surabaya ini
memang cukup dikenal dengan camilan khasnya onde-onde dan banyaknya situs
peninggalan kerajaan Majapahit. Untuk menuju kota ini sangat lah mudah karena
Kota ini merupakan jalur utama dari Surabaya menuju Kota Solo/Jogja dan
kota-kota di Jawa Timur bagian barat lainnya. Berjarak kurang lebih 50KM dari
Kota Surabaya, menjadikan kota ini menjadi pilihan untuk berwisata di akhir
pekan
Dengan mengendarai
Sepeda Motor, saya hanya menempuh waktu kurang lebih satu jam untuk sampai
di Kota Mojokerto. Tujuan pertama kali ini, saya akan mengunjungi Patung Budha
Tidur atau “The Sleeping Budha”. Terkadang siapa yang menyangka di di Indonesia
terdapat patung Budha Tidur.
Patung Budha Tidur
yang berada di Mojokerto merupakan patung budha tidur terbesar ketiga di Dunia.
Jadi tidak perlu ke luar negeri kan untuk melihat patung budha tidur :D. Untuk
menuju lokasi patung budha tidur sangatlah mudah karena letaknya tidak jauh
dari jalan utama Surabaya-Solo. Jika menggunakan Bus umum dari Surabaya, kita
dapat mengambil jurusan Surabaya-Jombang atau Solo kemudian turun di Trowulan.
Dari jalan utama, kita dapat berjalan ke Kompleks Vihara Sasono Bhakti yang
berada di perkampungan Warga. Di dalam Vihara tersebutlah patung Budha Tidur
berada.
Berdasarkan
tanya-tanya, Patung Budha Tidur memiliki Panjang 22 Meter dengan lebar 6 meter
dan tinggi 4,5 meter. Bahannya menggunakan beton dan dipahat langsung oleh
pengrajin patung asal Trowulan. Pembuatan patung ini dilaksanakan pada Tahun
1993 oleh YM Virhanadi Maha Tera. Patung budha tidur ini berada di kompleks
Vihara yang digunakan untuk umat budha untuk sembahyang. Di sisi lain juga di
kompleks ini terdapat miniatur Candi Borobudur dan Patung-Patung Budha yang
berukuran kecil.
Vihara Sono Bhakti |
Patung Budha Tidur dari sisi lain |
Setelah mengunjungi
Patung Budha Tidur, kita dapat mengunjungi Candi Brahu yang letaknya tidak jauh
dari tempat Patung Budha Tidur. Candi Brahu terletak di Desa Bejijong,
Trowulan. Jika dari Patung budha tidur kita tinggal mengikuti jalan ke arah
Jalan utama, kemudian di perempatan kita belok kiri setelah bertemu dengan
pertigaan kita mengarah barat dan kemudian kita sudah melihat candi Brahu dari
Kejauhan. Untuk memasuki kawasan Candi Brahu tidak dipungut biaya, hanya
membayar Parkir sebesar Rp2000 untuk motor dan Rp5000 untuk mobil.
Bentuk candi brahu
menyerupai pinggang manusia di bagian tengah dan memiliki sudut banyak. Di
bangun dengan menggunakan batu merah dan menghadap ke barat. Bentuk atap candi
bersudut prisma dengan segi empat, berbeda dengan kebanyakan candi lainnya. Di
sekeliling candi brahu terdapat taman dengan pohon rindang dan rumput yang
hijau mempesona menambah canti kawasan candi barhu ini.
Candi Brahu |
Setelah mengunjungi
Candi Brahu, kita dapat mengunjungi Candi Bajang Ratu. Candi Bajang Ratu
terletak di Dukuh Kraton, Desa Temon, Trowulan. Candi Bajang Ratu merupakan
candi yang cukup populer karena sering dijadikan spot foto-foto selfie yang
menang tempat ini cukuplah bagus untuk buat foto. Bentuk candi ini berupa
menyerupai gapura dengan tangga naik
turun yang mirip dengan pintu gapura kerajaan majapahit. Didekat candi Bajang
Ratu juga terdapat Situs Kedaton dan juga Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala Mojokerto.
Candi Bajang Ratu |
Setelah dari Candi
Bajang Ratu, kita dapat mengunjungi Candi Tikus. Candi Tikus terletak di
sebelah timur candi Bajang Ratu. Candi tikus berbentuk unik karena berbeda
dengan bentuk candi lainnya. Candi tikus berada di tengah-tengah kolam air.
Dinamakan candi tikus karena pada mulanya tempat penemuan candi ini dulunya
merupakan sarang tikus. Candi ini dilakukan pemugaran pada tahun 1984.
Candi Tikus |
Setelah mengunjungi
beberapa candi dengan terkahir candi tikus, kita kemudian mengunjungi Museum Majapahit. Museum ini terletak di Jalan Pendo Agung, Trowulan dekat
dengan kolam segaran. Museum ini merupakan Museum Arkeologi yang sangat terkenal di Mojokerto. Didalam
Museum ini kita dapat melihat barang-barang purbakala peninggalan kerajaan
majapahit. Untuk masuk ke museum ini dipungut tiket Rp2500/orang.
Nah kawasan
Trowulan memang sangat menyimpan situs-situs bersejarah Kerajaan Majapahit.
Bagi yang suka jalan-jalan sejarah sangatlah cocok untuk berkunjung ke
Trowulan......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar