Jumat 23 Agustus 2013, sore hari di Bandara Soekarno-Hatta
Terminal 1B, suasana bandara yang penuh
banyak orang dan gemuruh suara pesawat membuat sore itu sangat jauh dari kata
sepi. Menikmati merahnya senja dari sudut sisi bandara sambil menunggu teman
tiba. Takbir azan tak lama berkumandang, sang matahari pun semakin tenggelam,
akhirna teman saya datang juga.
Dengan pesawat Lion Air tepat pukul 20.45 mundur 15 menit
dari jadwal kami pun bertiga, saya , kania dan tasia terbang menuju Padang, SumateraBarat.
Tujuan awal kami ke padang ini adalah menghadiri acara pernikahan teman kami
tapi sayangkan jauh jauh ke padang kalo gak dilanjutkan jalan jalan juga :D
Setelah 1 jam lebih perjalanan di udara kami pun bertiga
untuk pertama kalinya tiba di ranah minang. Di bandara kami pun segera menuju
ke rumah temen saya itu untung ada yang jemput heheh
Sabtu pagi ini setelah menghadiri acara resepsi pernikahan
teman saya itu, kami pun siap siap memulai perjalanan kami di SumateraBarat ini.
Dalam perjalanan kami ini, kami juga ditemani temen kuliah kami yang penempatan
di KPP Pratama Payakumbuh dan senior kami d kampus juga.
Tari Daerah Sumatera Barat
Semakin siang, matahari semakin meyengat kami pun menuju
tempat tujuan pertama kami yaitu ke pantai tiram. Lokasi pantai tiram ini tidak
jauh dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kurang lebih 10KM. Pantai Tiram terletak di kecamatan Ulakan
Tapakis, Padang Pariaman. Rute nya menuju pintu keluar bandara kemudian belok
kiri yang kalau lurus mengarah ke padang. Sayangnya tidak ada angkutan umum
jadi dari bandara bias menyewa mobil saja heheh.
Jalan menuju pantai tiram cukup bagus walaupun kurang lebar,
sesekali melewati jalan rusak didekat kawasan yang katanya sih mau dibangun
pelabuhan juga. Dipantai tiram ini cukup ramai dan banyak tersedia warung
warung penjaja makanan dengan menu makanan khas SumateraBarat.
kulineran khas sumatera barat
Menikmati temburan ombak yang menerjang batu, berjemur
mengeksotiskan kulit, dan berfoto foto sejenak, kami pun segera menuju kota
bukittinngi. Sebuah kota wisata di SumateraBarat.
Bukittinggi merupakan salah satu kota di SumateraBarat yang
terdapat banyak tempat wisata. Untuk menuju bukittinggi ditempuh kurang lebih 2
jam perjalanan. Dari bandara kalau ingin menuju kota bukittinggi bias naik
travel yang harganya kisaran Rp30.000-50.000 atau naik damri dahulu menuju kota
padang dilanjutkan dengan naik angkutan umum menuju bukittinggi.
Di perjalanan menuju bukit tinggi, kita bisa mampir sejenak
di Cagar Alam Lembah Anai Air Mancur atau yang sering disebut air terjun lembah
anai. Air terjun lembah anai ini letaknya tepat di sisi jalan yang
menghubungkan kota padang dengan bukittinggi tepatnya di Kecamatan Sepuluh Koto
Kabupaten tanah datar.
Air terjun yang tingginya kurang lebih 33 meter ini sangat
indah dan airnya berasal dari aliran sungai Gunung SInggalang. Airnya sangat
jernih dan dingin rasanya ingin nyebur aja ke sana. Air terjun yang letaknya di
pinggir jalan utama menuju bukitinggi ini tidak pernah sepi karena sangat
menarik perhatian.
Disekitaran air terjun ini pun banyak warung makan sehingga
jangan takut kehabisan persediaan makanan dan tempat parkir nya juga menurut
saya cukup memadai. Jadi setelah melewati jalan berkelok dan untuk sekedar
istirahat sambil menikmati suara merdu derasnya air terjun sangat disayangkan
jika tidak mampir ketempat salah satu objek wisata di SumateraBarat ini
Hari semakin gelap kami pun segera melanjutkan perjalanan
menuju kota bukittinggi. Kurang lebih satu jam perjalanan kami pun tiba di
bukittinggi. Kami pun segera mengisi perut di salah satu tempat makan di
sekitaran benteng Fort de Kock. Benteng fort de kock merupakan salah satu
benteng peninggalan zaman belanda.
makannya banyak banget
teh telur
Setelah makan kami pun segera mencari guesthouse dan kami pun
mendapakan guesthouse yang letaknya tidak jauh dari Jam Gadang. Guest House
namanya Hello Guest House yang letaknya di jalan teuku umar no.68. Guest House
yang sangat murah dengan fasilitas yang cukup oke seperti free wifi, heater
water. Pas awal datang kiranya yang punya orang asing tidak tahunya orang local
soalnya mirip sama orang korea. Harga guest house ini sekitaran Rp60.000/malam.
Setelah istirahat sejenak, kami pun menikmati suasana malam
minggu di lokasi Jam Gadang. Jam Gadang ini adalah Sebuah Menara Jam besar
seperti Big Ben di London. Letaknya di pusat kota BukitTinggi.
Satu keunikan dari jam gadang ini adalah angka romawi 4 yang
sering ketia ketahui tertulis “IV” akan tepai di Jam gadang tersebut tertulis
“IIII” . menurut temen saya memang aslinya angka romawi 4 itu begitu da nada
yang bilang itu menandakan ada empat orang yang menjadi korban pada saat
pembangunan jam tersebut.. ntah benar atau tidak hehee
Istimewanya Jam Gang ini, dari menara kita bias melihat
indahnya kota bukit tinggi da gunung marapi dan kesitimewaanyanya lagi, mesin
jam ini hanya terdapat 2 unit di dunia yaitu di jam gadang ini dan big ben
London.
Setelah menikmati suasana jam gadang yang semakin malam
semakin ramai, kami pun segera kembali ke guest house untuk beristirahat karena
besok akan melanjutkan perjalanan kembali
Dahhh tidur duluuu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar