Kota Ternate merupakan sebuah
Kota yang berada di Provinsi Maluku Utara. Kota ini berada di sebuah Pulau di
Kaki Gunung Gamalama. Kota Ternate terkenal akan hasil buminya yaitu Pala dan
Cengkeh. Di Kota Ternate juga terdapat kesultanan Ternate yang berdiri sejak
abad ke-13. Ternate memiliki Sejarah Panjang tentang perjuangan rakyatnya
mengusir Penjajah. Tak heran jika di Ternate banyak ditemukan benteng-benteng
peninggalan sejarah.
Hari Pertama
Perjalanan menuju Ternate pun di
mulai, Sabtu pagi 17 September 2016 pukul 03.00 WITA, saya pun bersiap menuju
Bandara untuk mengejar penerbangan Sriwijaya Air Makassar-Ternate pada Pukul
04.20. menempuh perjalanan 30 menit, saya pun tiba di Bandara dan segera ke
Counter Check-in. Pukul 04.30 panggilan Boarding dan saya pun bergegas menuju
Pesawat. Perjalanan Makassar menuju Ternate ditempuh dalam waktu 2 jam dengan
Waktu di Ternate 1 jam lebih cepat dari waktu di Makassar. Pukul 07.30 saya pun
tiba di Bandara Sultan Baabullah, Ternate, suasana Bandara yang cukup ramai di
pagi kala itu.
Gunung Gamalama dari Kejauhan |
Landing di Bandara Sultan Baabullah, Ternate |
Setibanya di Bandara, saya pun
segera berjalan menuju pintu keluar Bandara yang kurang lebih berjarak 1 KM. di
Pintu Bandara ini, saya mencarter sebuah oto (Sebutan Angkot di Pulau Ternate)
dengan tarif Rp300.000 perhari untuk mengelilingi Pulau Ternate. Saya memililih
charter oto karena memang lebih murah jika dibandingkan dengan mencharter mobil
sejenis xenia atau avanza yang harganya berkisar Rp500.000-Rp700.000. setelah menaiki
oto, saya pun meminta abang supir untuk mengantar saya ke Pelabuhan Ahmad Yani
untuk mengecek Jadwal Kapal ke Pulau Morotai. Jadwal Kapal ke Pulau Morotai
sangatlah tidak menentu. Untuk menuju Pulau Morotai ada 2 Kapal yang melayani
yaitu Kapal KM Geovani dan KM Ratu Maria. Setibanya di Pelabuhan, saya melihat
jadwal penyebrangan ke Pulau Morotai ada di hari Minggu Malam Pukul 21.00. jadi
saya memutuskan untuk mengelilingi ternate di Hari Sabtu dan Tidore di Hari
Minggu.
Setelah dari Pelabuhan Ahmad
Yani, saya pun bergegas menuju kawasan Batu Angus. Dari Pelabuhan ke Batu Angus
hanya ditempuh dalam waktu 30 menit. Ternate siang itu sangatlah terik, terik
panas di Ternate tidak lah jauh dengan Makassar ataupun Surabaya. Lokasi Batu
Angus berada di tidak jauh dari Bandara yaitu tepatnya di sebelah barat. Batu Angus Merupakan sebuah kawasan bebatuan
sisa letusan Gunung Gamalama yang sudah mengering dan mengeras dan berubah
menjadi hitam. Hamparan batu angus dipadu dengan birunya laut menambah
kecantikan kawasan ini.
Kawasan Batu Angus |
Setelah dari Batu Angus, saya pun
menuju Pantai Sulamadaha. Pantai Sulamadaha merupakan sebuah pantai yang
terkenal dengan bening dan jernih airnya. Perahu-Perahu yang berada di Pantai
ini seolah-olah melayang karena jernih dan beningnya air di Pantai ini. Pantai
Sulamadaha letaknya tidak jauh dari Batu Angus. Di Pantai Sulamadaha kita dapat
menyewa kano, berenang maupun snorkeling dan juga dengan menyewa perahu kita
dapat menyebrang ke Pulau Hiri, Sebuah Pulau di seberang Pantai Sulamadaha. bagi
yang tidak bisa berenang, jangan takut karena di Pantai ini terdapat penyewaan
ban yang dapat kita gunakan untuk bersantai-santai di air. Di Pantai ini juga
terdapat kedai makanan yang menjual makanan khas ternate dan kelapa Muda hhmmm
yummy. Oh ya untuk masuk ke Pantai Sulamadaha di Pungut tiket sebesar
Rp2500/orang dan mobil Rp10.000
Pulau Hiri |
Jernihnya Air di Pantai Sulamadaha |
Setelah puas bersantai-santai
menikmati indahnya dan semilir angin di Pantai sulamadaha, saya Pun segera
menuju Danau Tolire Besar. Sebenarnya Danau Tolire ada dua yaitu Danau Tolire
Besar dan Tolire Kecil. Akan tetapi saya mimilih untuk langsung menuju danau
Tolire Besar. Danau Tolire Kecil berada di tepi laut jadi saya hanya melihat
dari mobil saja. Untuk memasuki Kawasan Danau Tolire Besar dipungut uang masuk
yang besarnya sama dengan uang masuk di Pantai sulamadaha. Danau Tolire ini
memiliki banyak cerita unik. Mulai dari cerita adanya buaya Putih dan mitos
lempar batu. Danau yang memiliki luas 5Ha ini menurut warga sekitar terdapat
buaya yang ukurannya besar sekali yang panjangnya hingga 10 meter. Selain mitos
buaya, di danau tolire besar ini juga ada cerita mengenai lemparan batu. Konon katanya,
sekuat apapun kita melempar batu ke danau tersebut, batu itu tidak akan sampai
ke danau dan menghilang. Cerita lain mengenai asal usul danau Tolire adalah
legenda hubungan cinta tabu di masyarakat. Jadi menurut cerita, Danau Tolire
Besar merupakan desa yang tenggelam karena kutukan. Kutukan tersebut terjadi
karena seorang bapak yang berhubungan incest dengan anaknya sendiri. Karena hubungan
cinta itu terlarang, sang bapak meminta anaknya untuk lari dari desa. Sang bapak
mersakan akan mendapat kutukan. Dan konon desa itupun amblas dan menjadi danau
Tolire Besar. Sang anak berhasil lari menuju tepi pantai akan tetapi diapun
terkena kutukan dan tanah ditepi pantai itu pun amblas dan menjadi danau Tolire
Kecil.
Danau Tolire Besar |
Setelah dari Danau Tolire Besar,
saya pun menuju Kafe Florida untuk sekedar melihat Pulau Maitara dan Tidore
yang gambarnya ada di pecahan uang seribu. Akan tetapi spot disini tidak lah
mirip dengan gambar yang ada dipecahan uang seribu karena terlalu tinggi
pengambilan gambarnya. Jadi di kafe ini saya hanya sekedar minum-minum
menghilangkan dahaga.
Setelah dari Kafe Florida, saya
pun menuju Benteng Kalamata. Benteng Kalamata merupakan saksi bisu bangsa
Portugis di Ternate. Menurut sejatah Benteng ini dibangun Portugis untuk
menghadapai serangan spanyol dari Rum di Tidore. Ternate merupakan penghasil
rempah-rempah terutama Cengkih oleh karena itu kota ini menjadi rebutan para
bangsa asing. Benteng Kalamata memiliki empat bastion atau kubu
pertahanan yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Di setiap bastion
terdapat lubang bidik untuk kepentingan penyerangan. Untuk menuju bastion
yang terletak di atas, kita akan melewati tanjakan miring, bukan tangga, yang
mungkin digunakan agar mudah mendorong meriam. Benteng ini juga tidak beratap.
Benteng Kalamata |
Benteng Kalamata |
Setelah dari Benteng Kalamata,
saya pun menujupusat kota karena hari sudah mulai sore. Sebagai informasi di
Kota ternate banyak penginapan murah disekitar pelabuhan, Pantai falajawa dan
taman nukila.
Berlanjut………...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar