Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang sekaligus
sebagai kota terbesar kedua di Indonesia memiliki sejumlah tempat Wisata yang
menarik untuk dikunjungi. Sebuahkota besar identik dengan mall-mall yang banyak tersebar di beberapa sudut kota. kali
ini saya mencoba menulis beberapa tempat Wisata yang patut di kunjungi jikalau
berkunjung ke Kota Surabaya dan tentu saja bukan mall.
Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan merupakan sebuah monument yang bisa disebut
sebagai ikon Kota Surabaya. Tugu yang berbentuk paku terbalik ini memiliki ketinggian 41,15 meter dan diameter
semakin keatas semakin kecil. Tugu pahlawan terletak di pusat kota Surabaya
dekat dengan kantor Gubernur Jawa Timur atau tepatnya di jalan pahlawan Surabaya.
Di area tugu pahlawan ini terdapat beberapa patung dan
bangunan lain yang melukiskan perjuangan bangsa Indonesia khusunya pertempuran
di Surabaya. Di salah satu sisi atau dekat dengan pintu masuk terdapat patung
sang proklamator Ir Soekarno dan Moh.Hatta sedang membaca teks proklamasi. Di
dekat patung tersebut juga terdapat pilar-pilar yang bercoretan pembangkit
semangat kemerdekaan.
Di bawah tanah kawasan tugu pahlawan terdapat museum untuk
mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya. Museum ini dikenal
dengan nama museum 10 November. Bangunan museum ini berbentuk piramida kecil.
Di dalam museum ini terdapat diorama dan rekaman suara bung tomo. Dan di dalam
museum ini juga terdapat beberapa peninggalan seperti senjata, baju-baju dan
lain-lain. Di sisi luar terdapat mobil-mobil tua juga.
Untuk masuk ke area tugu pahlawan tidak di pungut biaya dan
di buka setiap hari dari pagi hingga sore kecuali akhir pekan hanya sampai
pukul 12.00. untuk masuk ke museum di pungut biaya Rp5.000
House Of Sampoerna
House Of Sampoerna merupakan sebuah bangunan bergaya belanda
yang ditopang dengan pilar-pilar berbentuk rokok. House Of Sampoerna terletak
di kawasan Surabaya Lama atau Kota Tua di Surabaya. di kawasan kota tua ini
memnag banyak terdapat bangunan bangunan peninggalan belanda. Tepatnya di jalan
taman sampoerna 6. Jalan menuju tempat ini rada masuk kedalam gang akan tetapi
banyak petunjuk arah yang menuju museum ini.
House Of Sampoerna dahulu kala merupakan sebuha panti asuhan
yang dikelola belanda namun kemudian di beli oleh Liem Seeng Tee yang merupakan
pendiri Sampoerna. di komplek museum ini terdapat beberapa gedung. Gedung utama
dijadikan museum dan masih dijadikan tempat produksi rokok. Dan dua gedung lagi
di sisi kanan dan kiri. Gedung sebelah kanan dijadikan rumah tempat tinggal
keluarga sampoerna dan gedung sebelah kiri dijadikan kafe.ketika pertama
memasuki komplek ini aroma tembakau yang khas akan tercium.
Gedung utama terdiri
dari dua lantai yang meliputi lantai pertama untuk ruang pamer dan lantai dua untuk penjualan souvenir. Di
ruang paling depan terdapat lukisan sang pendiri sampoerna dan silsilah
keluarganya dan juga terdapat beberapa koleksi gaun kebaya keluarga sampoerna.
Di samping kiri terdapat replika tempat jualan yang digunakan pada saat awal
merintis pabrik rokok. Di satu sisi juga terdapat macam macam tembakau yang
digunakan untuk bahan membuat rokok. Dan tidak lupa juga ada replika tungku
untuk mengeringkan tembakau.
Lebih masuk kedalam kita akan menemui beberapa koleksi korek
api, kamera zaman dahulu. Semakin kita masuk kedalam kita memasuki ruang yang
lebih besar, di tempat ini terdapat mesin printing kuno, sepeda motor tua
pabrikan cekoslovakia dan ada andong.
Ditempat ini juga terdapat alat laboratorium yang digunakan untuk menguji
kualitas bahan baku dan hasil produksi pabrik.
Berlanjut ke lantai dua aka nada galeri yang menjual pernak
pernik khas museum house of sampoerna. dan dari atas juga kita dapat melihat
aktivitas pabrik.
Dari museum ini juga terdapat bis keliling Surabaya gratis.
Rute yang dilewati bisa berkeliling kota tua Surabaya.
Masjid Cheng Ho
Masjid
Cheng Ho terletak di jalan gading, Surabaya. Masjid dengan arsitektur cina ini
memiliki nilai seni yang tinggi dimana menggambarkan seni cina, jawa, dan islam.
Bangunan masjid memiliki delapan sisi dan setiap nomor memiliki artinya sendiri
menurut kepercayaan Islam dan Cina. Nama Masjid Cheng Ho
diambil dari nama Laksamana Cheng Ho, yaitu seorang Laksamana dari Cina dan
menjadi muslim selama masuk ke Majapahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar