Bali atau
Pulau Dewata siapa yang tak kenal dengan pulau yang satu ini. Pulau yang
memiliki banyak objek wisata menarik ditambah dengan kentalnya budaya local
menambah pulau ini memiliki nilai dan daya tarik tersendiri. Bali memiliki
berbagai macam tempat wisata mulai dari barat seperti Taman Nasional Bali
Barat, Pulau Menjangan, di pesisir selatan ada Tanah Lot, Kuta, Pesisir Utara
ada Lovina yang terkenal dengan habitat Lumba-lumba, sampai ke pesisir timur
ada karangasem yang memiliki surge bawah laut yang sangat menakjubkan.
Dalam
tulisan kali ini, saya sedikit menshare perjalanan di weekend September kala
itu yang memang baru sempet saya masukan ke blog ini. Perjalanan ke Bali ini
merupakan yang pertama buat saya dank e Bali ini dalam rangka acara Kantor.
Berangkat dari Surabaya jumat sore menuju Bali via jalur darat dengan melintasi
Surabaya-Pasuruan-Situbondo-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang dan Menyebrang Selat
Bali kemudian sampailah di Pelabuhan Gilimanuk. Sampai di Pulau Bali pagi hari
dan istirahat sejenak di salah satu restoran di sisi jalan raya
Gilimanuk-Denpasar. Restoran yang sangat menyajikan panorama dengan indahnya
lautan dikala pagi
Pantai di belakang restoran
Setelah
sarapan selesai, Perjalanan dilanjutkan menuju Tanah Lot. Tanah Lot merupakan
salah satu objek wisata favorit di Pulau Bali. Pura Tanah Lot terletak di Desa
Beraban kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Ditempat ini terdapat pura di atas
batu besar dan satunya terletak di sisi tebing mirip di Uluwatu. Pura Tanah Lot
bagian dari pura dang khayangan atau pura laut tempat pemujaan dewa penjaga
laut.
Untuk
memasuki Pura yang terletak di atas batuan besar harus menunggu air laut surut.
Jika air laut sedang pasang tidak dapat memasuki puta tersebut karena jalan
tertutup air laut. dan ketika saya berkunjung ke tempat ini sayang sekali air
laut sedang pasang sehingga tidak dapat menuju pura tersebut. Dan waktu terbaik
untuk mengunjungi tempat ini adalah sore hari untuk menikmati indahnya matahari
tenggelam.
Setelah dari
tanah lot, saya pun melanjutkan menuju kawasan tanjung Benoa. Tanjung benoa
terletak di Wilayah Kecamatan Kuta selatan, Badung. Tanjung Benoa terkenal
dengan pantainya yang putih bersih. Di Tanjung benoa pun terdapat berbagai
macam Water Sportseperti Banana Boat
dan terdapat beberapa spot diving. Dari tanjung benoa ini pun kita dapat menuju
Pulau Penyu dengan menaiki Perahu dengan bayar Rp70.000/orang. Di Pulau Penyu
ini terdapat penangkaran penyu-penyu, ada berbagai hewan lain juga seperti
jalak bali, ular dan lain-lain.
Dari tanjung
benoa, saya pun berlanjut menuju Pura Uluwatu. Uluwatu terletak di pinggir laut
dan diatas tebing. Lokasinya terletak di Desa Pecatu, Kabupaten Badung atau kurang
lebih 35KM arah selatan dari Denpasar. Pura Uluwatu merupakan salah satu dari
Pura Sad Khayangan. Pura Sad Khayangan terdiri dari Pura Lempuyang, Pura Goa
Lawah, Pura Watu Karu, Pura Bukit Pengalengan dan Pura Besakih.
Sebelum
memasuki kawasan Pura, kita akan diberikan kain untuk dipakai selama di kawasan
pura. Setelah memasuki pintu masuk, kita akan melewati jalan rindang yang
karena banyak pohon dan setelah itu kita akan menuju tepi luasnya lautan dari
atas tebih. Pemandangan dari atas tebih sangatlah indah. Di kawasan ini juga
banyak terdapat monyet-monyet liar oleh karena itu kita harus berhati-hati
dengan barang bawaaan seperti sandal, kacamata, tas, dll kalau tidak mau
menjadi sasaran “rampok” monyet-monyet tersebut.
Ketika hari
semakin sore, saya pun melanjutkan perjalanan menuju kawasan Garuda Wisnu
Kencana atau yang lebih dikenal dengan GWK. GWK merupakan taman di selatan
pulau Bali. Letak GWK di tanjung nusa dua kabupaten badung. Di Kawasan GWK ini
direncanaka terdapat patung berukuran
raksasa dewa wisnu yang sedang menaiki garuda.
Di kawasan
GWK ini juga terdapat banyak tempat tempat menarik seperti Wisnu Plasa, Street
Theater, Lotus Pond, Indraloka Garden, Tirta Agung, Amphiteatre. Karena waktu
yang terbatas jadi saya hanya mengunjungi Amphiteatre untuk melihat pertunjukan
Tari Kecak. Setiap sore ditempat ini memang disajikan tari kecak dengan gratis.
Setelah
menikmati tari kecak, saya pun menuju tempat acara kantor di salah satu
restoran yang terletak tidak jauh dari Amphiteatre. Tak lama acara selesai saya
pun beserta yang lainnya pergi meninggalkan GWK dna menuju pusat oleh-oleh
“Krisna” dan setelah itu menuju hotel.
Pagi hari di
hari minggu, setelah sarapan, saya pun beranngkat menuju Danau bratan. Danau
yang terletak di daerah bedugul desa candi kuning, baturiti, tabanan. Lokasi
yang merupakan jalur Denpasar-singaraja dan dekat dengan Kebun Raya Eka karya
membuat tempat ini menjadi tujuan wisata utama jika ke Bali.
Di Danau ini
terdapat Pura yang bernama Pula Ulundanu. Pura ini merupakan tempat pemujaan
Kepada sang Hyang Dewi Danu sebagai
pemberi kesuburan. Pura Ulun danu ini
bisa kita lihat juga di lembaran Uang Rp50.00an. coba cek sekarang… :D
Setelah
menikmati hawa sejuk di danau beratan, saya pun kembali ke bis dan untuk
melanjutkan perjalanan kembali menuju Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar