21 Desember 2013, hujan rintik rintik menemani perjalanan
yang tertunda dari awal oktober dan baru terealisasi bulan Desember ini.
Perjalanan kali ini, saya akan coba menelusuri Kota Pacitan yang terkenal
dengan sebutan Kota Seribu Satu Goa. Karena waktu yang terbatas, saya hanya
menelusuri kota ini dalam satu hari saja sehingga hanya 2 tempat saja yang saya
dapat kunjungi.
Pacitan “Kota Seribu Satu Goa” merupakan Kota di ujung barat
Provinsi Jawa Timur. Kota yang dikenal juga karena merupakan kota asal pak
presiden SBY. Kota yang berbatasan dengan daerah istimewa Yogyakarta. Kota yang
dilintasi pegunungan kapur yang karena itu banyak gua-gua bawha tanah.
Pagi hari pukul 05.00 saya dan teman teman pun sudah
berangkat menuju kota Pacitan. Untuk menuju kota Pacitan, dari blitar ditempuh
dengan waktu kurang lebih 6 jam perjalanan. Perjalanan menuju pacitan melewati
rute Blitar-Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo-Pacitan. Dengan medan yang
berkelok-kelok melewati daerah pegunungan dan tebing-tebing yang rawan longsor
karena sekarang musim hujan. Sekitar pukul 10.00 ketika melewati wilayah
Trenggalek pun perjalanan kami terhenti sekitar 30 menit karena ada jalan yang
tertutup longsor.
Setelah menunggu jalur longsor dibersihkan, kami pun
melanjutkan perjalanan dengan trek jalan yang semakin berkelok dan ditambah
hujan deras mengguyur sehingga jarak pandang terganggu. 2 jam perjalanan pun
terlewati akhitnya kami tiba di pacitan. Tujuan pertama saya dan teman teman
adalah menuju Goa Gong.
Goa Gong terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung jaraknya
lumayan jauh dari pusat kota Pacitan. Jaraknya kurang lebih 35 KM atau 45
menit. Goa Gong pernah diklaim sebagai goa terindah di asia tenggara. Dinamakan
Goa Gong karena katanta suara seperti gong pernah terdengar dari dalam Goa.
Tiket Masuk untuk masuk ke Goa Gong hanya Rp6.000 dan
untungnya pas kami datang ketempat ini, Goa gong tengah sepi mungkin karena
sedang hujan turun sehingga kita dapat lebih leluasa untuk mengeksplore isi
dalam goa. Mulut Goa yang tidak begitu besar akan tetapi didalamnya sangat
luas.
Keindahan Goa Gong terlihat dari stalaktit dan stalakmitnya
yang dipadu dengan pancaran cahaya lampu yang berubah ubah warna setiap saat
yang disorotkan ke stalaktit dan stalakmit tersebut. Didalam sudah dibangun
tangga dan pembatas yang membuat kita tak perlu khawatir jatuh atau terpeleset.
Goa yang dalam membuat udara didalam cukup pengap walau dibeberapa titik ada
pendingin udara.
Hal unik yang terdapat di Goa ini, Goa ini memiliki beberapa
ruangan. Ruang pertama adalah sendang bidadari dan ruang berikutnya terdapat
batu yang sangat indah dan di bagian akhir ada ruangan yang cukup besar. Dan
berikutnya ruang petapaan dan yang terakhir ruang batu gong. Stalaktit dan
stalakmit di goa ini pun diberi nama
seperti selo citro cipto agung, selo giri dll. Dan di goa ini pun
terdapat sumber mata air.
Setelah menelusuri seleruh isi Goa Gong, kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Pantai Klayar. Sebenarnya di dekat goa gong
terdapat Goa tabuhan akan tetapi kami tidak menuju kesana dan kami pun segera
menuju Pantai Klayar.
Pantai Klayar letaknya tidak jauh dari Goa Gong Cuma
30menitan. Jalan menuju Pantai klayar masih rada rusak dan kecil sehingga agak
sulit ketika berpapasan dengan mobil dari lawan arah. Pantai klayar memiliki
hamparan pasir putih yang sayangnya ketika kami ke pantai ini sedang hujan
deras sehingga view pantai klayar yang kami dapat kurang maksimal. Pantai yang
diapit bukit di sisi kanan dan bisa naik ke bukit tersebut untuk memandang
secara keseluruhan pantai klayar.
Berjalan ke sisi timur kita dapat melewati sungai kecil yang
bertemu dengan laut. dan diujung timur akan menemukan sebuah laguna kecil yang
diapit batu karang. Laguna kecil yang sangat menarik dengan ombak besar yang
suaranya begitu merdu ketika bertabrakan dengan karang. Ombak yang menabrak
batu karang dengan kerasnya yang menimbulkan efek air terjun didinding karang
dengan buih putih yang sangat indah. di sisi timur pun terdapat batu yang kalo dilihat mirip "Spink" seperti yang terdapat di mesir
Menikmati badai di pantai klayar sehingga kurang puas untuk mengeksplore tempat ini, suatu saat akan kembali lagi (mungkin)
pukul 17.00 pun kami memutuskan untuk kembali pulang...
bye pacitan...
"Kota Seribu Satu Goa"